Dalam kesempatan yang sama, hadir pula mitra Qualcomm di Indonesia yaitu Prasimax. Kemitraan antara Prasimax dengan Qualcomm memungkinkan Prasimax untuk mendalami teknologi yang dihasilkan oleh Qualcomm.
”Dalam ekosistem teknologi di Indonesia, terdapat pihak yang memiliki teknologi, pihak perancang, pihak fabrikasi, dan pihak branding. Qualcomm adalah pihak yang memiliki teknologi, sedangkan Prasimax adalah pihak yang merancang teknologi tersebut hingga menjadi bentuk dasar dari produk teknologi,” papar Didi Setiadi Founder and CEO, Prasimax.
Salah satu implementasi AI yang dikembangkan oleh Prasimax dengan memakai chipset Qualcomm QCS400 Series, adalah sebuah perangkat natural language processing (NLP) atau asisten suara.
Perangkat ini mampu menangkap perintah dari pengguna yang selanjutnya dapat dianalisis secara on-device maupun on-cloud untuk menghasilkan jawaban atau melaksanakan perintah.
Baca Juga: Resmi Meluncur, Chipset Snapdragon 7-Series Hadirkan Fitur AI Canggih
Baca Juga: Toyota Pakai Teknologi AI Desain Mobil Listrik, Jangkauan Lebih Jauh
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR