Alibaba Cloud, tulang punggung teknologi digital dan inteligensi milik Alibaba Group, menduduki posisi Challenger di tahun ini dalam laporan Gartner® Magic Quadrant™ untuk Platform Analytics dan Business Intelligence.
Sebelumnya, dalam laporan yang sama untuk tahun 2022, penyedia layanan cloud ini berada di kuadran Niche Player.
Gartner mengevaluasi penyedia platform analitik dan bisnis intelijen yang dirancang untuk memfasilitasi pengguna melakukan pemodelan, menganalisis, menyebarkan, dan mengelola data. Ada 12 kemampuan unggulan yang dilihat Gartner dalam penentuan posisi kuadran ini, seperti automated insight, reporting, dan visualisasi data.
Platform Quick BI dari Alibaba Cloud, yang dikaji dalam laporan ini, merupakan seperangkat sistem analisis bisnis intelijen yang menawarkan beragam layanan termasuk eksplorasi dan pelaporan data. Sistem ini memliki kemampuan untuk memberdayakan pengguna skala perusahaan untuk melihat dan mengeksplorasi data guna membuat keputusan bisnis yang tepat. Platform ini telah tersedia di pasar Indonesia.
Menurut Selina Yuan, President of International Business, Alibaba Cloud Intelligence, wawasan atau insight berbasis data menjadi semakin penting dalam mendorong strategi organisasi di seluruh dunia. Selina mengatakan bahwa perusahaan melihat permintaan akan platform dengan berbagai layanan dalam manajemen data dan analitik yang meningkat, yang memperlihatkan bagaimana kemampuan sistem ini bermanfaat bagi bisnis.
“Diakui sebagai Challenger di bidang yang sangat penting ini merupakan motivasi yang besar bagi kami dan kami percaya bahwa hal ini dapat terlihat dari semua upaya kami saat ini dan seterusnya dalam meningkatkan kapabilitas platform Quick BI," ujar Selina Yuan.
Quick BI sendiri telah digunakan secara luas di berbagai industri, seperti ritel, internet, manufaktur, media, dan keuangan. Salah satu penggunanya adalah IJOOZ, perusahaan smart retail dan robotika makanan terkemuka di Singapura. Quick BI telah membantu IJOOZ dengan kemampuan analisis data, eksplorasi, dan pelaporan datanya, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan berbasis data di seluruh perusahaan.
Selain Alibaba Cloud, kuadran Challengers juga menaungi Google, Domo, Amazon Web Services (AWS), dan MicroStrategy.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR