Snowflake, perusahaan Data Cloud, hari ini mengumumkan bahwa startup teknologi untuk iklim, Unravel Carbon, telah memilih Data Cloud Snowflake untuk mengintegrasikan basis data inventarisasi emisi dan solusi dekarbonisasi mereka, serta membantu organisasi menjadi lebih sadar iklim.
Berbasis di Singapura, Unravel Carbon bertujuan membantu perusahaan besar dan menengah melacak dan mengurangi emisi karbon mereka. Melalui platform dekarbonisasi berbasis AI, teknologi tersebut mengubah informasi akuntansi perusahaan menjadi wawasan karbon rantai pasokan yang lengkap, lalu menyarankan teknologi solusi karbon menuju emisi net-zero. Pelanggan Unravel Carbon meliputi Mercedez Benz, Hotel Millennium & Copthorne, Global Fashion Group, dan the central bank of Singapore di 25 negara.
“Di tengah dampak buruk dari kenaikan suhu dunia dan seberapa banyak yang harus kita lakukan bersama-sama untuk mencapai emisi net-zero di tahun 2050, saya mempertanyakan dunia seperti apa yang akan diwarisi oleh putri saya jika planet ini tidak ramah bagi penghuninya suatu saat nanti. Kita perlu berusaha yang terbaik untuk meminimalisir efek buruk ini,” ujar Grace Sai, co-founder dan CEO Unravel Carbom, mengutip alasannya mendirikan startup tersebut.
.
“Karena Asia menyumbang 60 persen dari emisi global, tujuan kami adalah membantu perusahaan mengukur, melacak, mengurangi, dan melaporkan emisi karbon mereka dengan cepat dalam skala besar. Hal ini memungkinkan mereka menjadi bagian dari solusi baik bagi generasi sekarang maupun generasi mendatang," ujarnya.
Meskipun diperkirakan hanya ada enam tahun yang tersisa sebelum konsekuensi perubahan iklim mencapai titik kritis yang besar, Unravel Carbon menemukan bahwa hanya 10,000 dari 400 juta perusahaan di seluruh dunia yang mengukur jejak karbon mereka. Guna membantu perusahan dalam proses dekarbonisasi, Unravel Carbon membutuhkan sebuah platform yang mudah dijalankan dan diskalakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Dengan cara ini, perusahaan dapat mengurangi risiko bisnis dan menjelajahi peluang pertumbuhan buru yang ramah lingkungan. Mereka memilih Snowflake untuk menyatukan kumpulan data mereka, memungkinkan pelanggannya menghemat waktu dalam mengukur, dan lebih banyak waktu dekarbonisasi untuk memenuhi sasaran pembangunan berkelanjutan. Pendekatan menggunakan cara lama untuk mengubah semua yang dihasilkan perusahaan membutuhkan 6 hingga 9 bulan konsultasi manual. Dengan Data Cloud dari Snowflake, Unravel Carbon dapat melaporkan jejak karbon mereka dalam beberapa menit saja, atau bahkan detik.
“Kami memilih Snowflake karena komitmen mereka dalam membangun solusi dan operasi berbasis data yang memberikan dampak lebih sedikit pada lingkungan, yang menggaungkan tujuan-tujuan kami,” ujar Grace.
“Dengan platform Snowflake yang mudah digunakan, kami dapat membangun dan memanfaatkan database yang mengenali titik emisi dengan cepat, sembari menghasilkan lebih sedikit emisi daripada solusi yang sudah ada. Kami juga mampu menarik data terstruktur dan tidak terstruktur dari berbagai sumber untuk mendorong prakarsa dekarbonisasi yang efektif," ujarnya.
“Dalam tiga bulan sejak kami berintegrasi dengan solusi Snowflake, basis data emisi kami telah berperan penting dalam memperbaiki pengambilan keputusan sadar iklim berbasis data. Unravel Carbon juga berencana untuk membangun repositori terbesar untuk setiap layanan di Snowflake guna menggerakkan ekonomi dengan karbon rendah,” tambah Grace.
Sanjay Deshmukh, Senior Regional Vice President Snowflake kawasan ASEAN dan India mengatakan bahwa kelestarian adalah masalah data.
“Kami senang dapat berkolaborasi dengan Unravel Carbon dalam perjalanan ini, memanfaatkan data dan analitik data, serta teknologi AI untuk kemanfaatan guna membantu lebih banyak perusahaan di seluruh kawasan Asia Pasifik menjadi lebih berkelanjutan," ucapnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR