Meta sukses meluncurkan media sosial terbarunya Threads di dunia, menyusul penggunanya kin tembus 70 juga pengguna. Padahal, Meta baru memperkenalkannya pada 6 Juli lalu. Pencapaian itu diumumkan oleh pendiri dan CEO Meta Mark Zuckerberg di akun Threads miliknya sendiri.
Threads langsung memiliki sekitar 30 juta pengguna. Itu menunjukkan pertumbuhan jumlah pengguna yang sangat cepat.
"Jumlah pengguna Threads ini melebihi ekspektasi kami," katanya.
Kepanikan Twitter
Meta resmi memperkenalkan aplikasi media sosial terbaru Threads secara global, termasuk di Indonesia.
Threads akan menantang layanan microblogging Twitter di pasar karena memiliki fungsi utama yang sama, mulai dari teks, gambar dan video.
Peluncuran Threads itu membuat tidur para petinggi Twitter tak nyenyak dan benar saja, Twitter langsung mengirimkan surat protes ke CEO Meta, Mark Zuckerberg (Zuck) melalui pengacaranya Alex Spiro.
Twitter mendesak Meta berhenti menggunakan beragam "rahasia dapur" Twitter di aplikasi Threads karena tampilan dan fitur Threads sangat mirip dengan Twitter.
“Twitter memiliki semua hak, termasuk, namun tidak terbatas pada, hak untuk mencari solusi perdata dan ganti rugi tanpa pemberitahuan lebih lanjut. Kepemilikan hak ini bertujuan untuk mencegah retensi, pengungkapan, atau penggunaan kekayaan intelektual Twitter lebih lanjut oleh Meta," tulis Twitter.
Twitter disebut akan menempuh jalur hukum dan menuntut Meta, jika Meta tetap mengembangkan Threads dengan sejumlah fitur atau teknologi yang pernah ada di Twitter.
Twitter juga menduga Meta telah mempekerjakan sejumlah mantan karyawan Twitter selama beberapa tahun belakangan ini. Sejumlah karyawan tersebut lantas dianggap membantu Meta untuk mengembangkan aplikasi Threads yang serupa dengan Twitter.
"Meta sengaja menugaskan sejumlah mantan karyawan Twitter ini untuk mengembangkan aplikasi peniru Twitter yang bernama Threads, tentunya dengan pengetahuan seluk beluk aplikasi Twitter itu sendiri," jelas Twitter.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR