Hadirnya startup (perusahaan rintisan) sebagai teknologi yang menjadi problem solver bagi industri dan masyarakat terus mengalami pertumbuhan menarik, tak terkecuali pengembangan teknologi untuk menyelesaikan ragam permasalahan di kota atau yang disebut Smart City.
Sebagai kota yang memiliki cita-cita menjadi kota global, tak sedikit permasalahan di Jakarta yang perlu dijawab dengan solusi baru, seperti persoalan penumpukan sampah bahkan penurunan kualitas air dan udara.
Untuk bisa memberikan dampak yang signifikan, penting bagi para startup untuk mendapatkan dukungan agar misi baiknya tersebut terus tumbuh dan berkembang.
Sebagai komunitas global dari, oleh, dan untuk High-impact Entrepreneurs, Endeavor Indonesia kembali meluncurkan batch kelima program Endeavor Scale Up, sebuah akselerator non-dilutif yang memberikan kesempatan langka bagi startup terpilih untuk terhubung dengan sumber daya, pendiri, dan pemimpin industri yang tergabung dalam jaringan lokal dan global Endeavor.
Didominasi oleh startup yang bergerak pada industri dan smart city, Endeavor Scale Up Batch 5 ini menjadi lebih spesial karena terdapat angin segar terhadap perkembangan startup memberikan peningkatan kualitas hidup warga melalui layanan yang lebih seamless.
Executive Director Endeavor Indonesia Devina Hartono menjelaskan, “Teknologi saat ini sangat berperan membuat segala sesuatunya lebih mudah untuk dimanfaatkan. Kita bisa lihat contoh startup yang menyediakan layanan inovatif seperti Rekosistem yang menyediakan layanan Energy & Waste Management hingga startup yang mampu merevolusi proses konstruksi konvensional agar lebih efisien seperti AMODA. Namun masih ada tantangan yang harus diselesaikan agar proses transformasi digital dan penerapan inovasi berjalan terus menerus. Karena itu, pendampingan sangatlah penting.”
“Dari sekian banyak startup yang mendaftar, kami senantiasa memilih mereka yang berfokus penuh pada pasar Indonesia dan memimpin perusahaan yang memiliki pertumbuhan cepat. Hadirnya Endeavor Scale Up diharapkan bisa terus mendukung pertumbuhan para entrepreneur dan startup yang paling menjanjikan dan tumbuh paling cepat hingga mampu membangun ekosistem kewirausahaan yang berkembang di pasar. Dan pada akhirnya, hadirnya Endeavor Scale Up ini diharapkan bisa menjadi jembatan bagi para entrepreneur potensial untuk menjadi Endeavor Entrepreneur (EE) masa depan yang akan mendapat manfaat luas dari layanan Endeavor,” lanjut Devina.
Dalam Scale Up Batch 5 ini, Endeavor turut mengundang mentor-mentor berpengalaman di bidangnya, termasuk mereka yang sudah berpengalaman dalam hal smart city seperti Rudy Halim selaku Director and CEO Real Estate Business PT Lippo Karawaci Tbk. dan Julianto Sidarto selaku Independent Commissioner PT XL Axiata Tbk.
Para peserta terpilih akan mendapatkan manfaat yang berharga selama 5 bulan ke depan, termasuk tiga sesi mentoring eksklusif bersama mentor berpengalaman, tiga sesi sharing dalam acara "Founder to Founder Forum" bersama Endeavor Entrepreneur, serta tiga sesi pembelajaran dalam Scale Up Academy dengan topik yang beragam.
Selain itu, mereka juga akan mendapatkan akses ke jaringan investor Endeavor, serta didampingi oleh account manager khusus dari tim Endeavor Indonesia.
Selain startup yang fokus pada smart city, terdapat juga berbagai industri dan latar belakang seperti agrikultur, financial service, commerce, enterprise software & service, makanan dan minuman, hingga manufaktur.
Berikut daftar lengkap 20 startup terpilih dalam batch 5 Endeavor Scale Up:
Berpartisipasi dalam batch sebelumnya, Dima Djani selaku CEO ALAMI Group mengatakan, “Hal terbaik dari program ini adalah mentorship dan koneksi ke beberapa orang-orang hebat di industri. Sebagai founder yang merintis sejak awal, saya sangat terbantu mendengar cerita serupa dari para founder lainnya.”
Baca Juga: Mantan Bos Fave Bikin Venture Capital, Siap Investasi ke Startup D2C di Asia Tenggara
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR