Panduan ini memberikan rekomendasi langkah-langkah yang dibutuhkan dari masing-masing tingkatan, mencakup lingkup komitmen, strategi komunikasi, komponen pelaporan, langkah-langkah aksi yang dibutuhkan mulai dari langkah efisiensi, pengadaan energi terbarukan, offsetting, pembiayaan dan identifikasi risiko iklim dalam kegiatan operasional.
Menurut Roberto, panduan dasar dekarbonisasi dari Schneider Electric telah teruji dan dipraktikan oleh internal perusahaan dan klien global kami.
Panduan ini ditujukan untuk memberikan gambaran umum bagi C-level executive, profesional energi dan sustainability dalam mempertimbangkan target dan aspek-aspek yang dibutuhkan dalam pembuatan roadmap yang tepat.
“Diperuntukan bagi tiap tingkatan baik perusahaan yang merupakan pendatang baru dalam lanskap aksi iklim dan ingin memulai langkah sederhana, pendatang baru yang ambisius yang ingin melompati rekan-rekannya dan para pesaingnya, atau perusahaan yang sudah mapan yang ingin mendorong batas-batas transformasi bisnis yang berkelanjutan,” jelas Roberto.
“Panduan ini menyediakan apa yang dibutuhkan perusahaan untuk menyelaraskan ambisi dan aksi iklim perusahaan. TIdak hanya itu, perusahan juga dapat berkonsultasi dengan tim Sustainability Business Service kami untuk merencanakan roadmap yang lebih spesifik,” lanjut Roberto.
Kepemimpinan Schneider Electric dalam praktik sustainability telah banyak memperoleh pengakuan global.
Awal tahun 2023 ini, Schneider Electric mendapatkan penghargaan Corporate Knights Global 100 list of Most Sustainable Corporations in the world untuk kedua belas kalinya secara berturut-turut.
Sebelumnya, perusahaan juga mendapatkan peringkat tertinggi dalam bidang Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola Perusahaan (Environmental Social and Governance - ESG) dari Standard & Poor's, CDP, dan Moody's ESG Solutions atas dampak keberlanjutan dan praktik-praktik terbaiknya.
Baca Juga: Wilo Gandeng Schneider Electric Hadirkan Solusi Sistem Dewatering
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR