Apple dilaporkan telah menghapus lebih dari seratus aplikasi yang menawarkan layanan seperti ChatGPT dari toko aplikasi di Tiongkok.
Hal itu dilakukan karena peraturan tentang generative AI (artificial intelligence) akan mulai berlaku di negara tersebut dalam dua minggu ke depan.
Semua aplikasi tersebut ditarik dari toko aplikasi iOS di China pada hari Selasa (1/8/2023), menurut data di platform analitik aplikasi seluler China, Qimai.
Spark, sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh iFlyTek yang menyediakan layanan mirip ChatGPT, termasuk di antara aplikasi yang ditarik meskipun aplikasi ini baru saja diluncurkan pada tanggal 29 Juni lalu.
Aplikasi lain yang ditarik adalah ChatGAi Plus, yang menyediakan layanan chatbot, penerjemahan dan penulisan AI, dan menduduki peringkat ke-9 di tangga aplikasi berbayar di toko aplikasi iOS China sebelum dihapus pada Selasa sore.
Dalam sebuah pemberitahuan kepada para developer (pengembang) aplikasi, Apple mengatakan bahwa mereka telah menghapus aplikasi-aplikasi tersebut "karena mengandung konten yang ilegal di Tiongkok", dengan mengutip peraturan yang lebih ketat mengenai teknologi deep synthesis and generative AI, menurut tangkapan layar yang dibagikan oleh Zhenlu Zuo, developer di balik salah satu aplikasi AI yang dihapus, yaitu OpenCat, di platform media sosial X - yang sebelumnya bernama Twitter.
Apple juga mendesak para developer untuk mematuhi Ketentuan Administratif tentang Deep Synthesis untuk Layanan Informasi Internet, yang mulai berlaku pada bulan Januari, termasuk mendapatkan lisensi dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) China, yang memungkinkan mereka untuk menawarkan layanan semacam itu, demikian isi tangkapan layar tersebut.
Terkait dengan dihapusnya ratusan aplikasi mirip ChatGPT di toko aplikasinya, pihak Apple sendiri belum memberikan komentar apapun, sebagaimana dikutip dari South China Morning Post.
Lebih lanjut, langkah ini dilakukan karena antusiasme terhadap generative AI tetap tinggi di Tiongkok sementara Beijing berupaya meningkatkan pengawasan terhadap sektor teknologi ini.
Bulan lalu, China juga telah mengeluarkan peraturan paling awal dan paling rinci di dunia tentang model generative AI, yang dibuat bersama oleh tujuh regulator China termasuk Cyberspace Administration of China (CAC) dan MIIT.
Peraturan yang dijadwalkan mulai berlaku pada 15 Agustus ini menargetkan semua layanan konten generative AI, termasuk teks, gambar, audio, dan video.
Peraturan ini mengharuskan perusahaan yang ingin menawarkan produknya kepada masyarakat umum untuk mempromosikan konten yang sehat dan "mematuhi nilai-nilai inti sosialis", serta tidak menghasilkan informasi palsu atau konten apa pun yang membahayakan keamanan nasional.
Perusahaan juga harus lulus penilaian keamanan dengan CAC sebelum menghadirkan layananya ke publik, menurut aturan baru, yang juga mengharuskan perusahaan untuk menghindari diskriminasi apa pun berdasarkan etnis, agama, negara, wilayah, jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan kesehatan, dalam hal desain algoritme dan pemilihan data pelatihan.
Baca Juga: Agar Aman, Perhatikan Empat Tips Ini Ketika Menggunakan ChatGPT
Baca Juga: Kiprah Apple, Meta dan Microsoft dalam Pengembangan Teknologi AI
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR