Nvidia resmi meluncurkan super chipset artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan GH200 Grace Hopper tergahar saat ini dan mampu menangani tugas-tugas berat dalam mengelola data-data teknologi AI generatif.
Nvidia merancang chipset GH200 Grace Hopper berdasarkan prosesor HBM3e pertama di dunia. GH200 Grace Hopper mampu menangani beban kerja AI generatif paling kompleks, mencakup model bahasa besar (LLM), sistem pemberi rekomendasi dan database vektor.
"Chip ini dibuat untuk era komputasi AI generatif yang semakin berkembang dan cepat," kata Pendiri sekaligus CEO Nvidia Jensen Huang.
Chipset Nvidia GH200 Grace Hopper menawarkan konfigurasi ganda yang memberikan kapasitas memori hingga 3,5 kali lebih banyak begitu pula dengan bandwidth-nya, daripada penawaran generasi saat ini.
GH200 Grace Hopper terdiri dari satu server dengan 144 inti Arm Neoverse, delapan petaflop kinerja AI, dan 282GB teknologi memori HBM3e terbaru.
Huang mengatakan chip GH200 Grace Hopper Superchip menawarkan teknologi memori dan bandwidth yang luar biasa untuk menghubungkan GPU ke kinerja agregat tanpa kompromi, dan desain server yang dapat dengan mudah digunakan di seluruh data center.
“Untuk melakukan tugas AI generatif yang kompleks, data center membutuhkan platform komputasi yang cepat dengan kemampuan khusus,” kata Huang dalam sebuah pernyataan.
Para pengguna juga dapat menghubungkan Grace Hopper Superchip dengan Nvidia NVLink yang memungkinkan pengguna mengolah model raksasa AI generatif.
Untuk mendorong adopsi teknologi secara luas, platform Grace Hopper Superchip generasi berikutnya dengan HBM3e sepenuhnya kompatibel dengan spesifikasi server NVIDIA MGX yang diluncurkan di gelaran COMPUTEX awal tahun ini.
Diborong
Salah satu faktor terpenting dalam pengembangan AI dibutuhkannya chip-chip AI berkualitas tinggi di pasar. Saat ini Nvidia menjadi pabrikan semikonduktor AI terlaris di pasar dengan chip AI A100 dan H100.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR