Samsung akan memproduksi massal chip dengan proses fabrikasi 2nm pada 2025. Langkah Samsung itu sebagai jawaban terhadap kompetitor utama TSMC yang juga akan memperkenalkan chipset dengan fabrikasi 2nm pada 2025.
Sebagai pabrikan chipset terbesar kedua di dunia Samsung berkomitmen memberikan chipset berkualitas dan mampu bersaing di pasar. Samsung sendiri akan memproduksi chipset High Performance Computing (HPC) pada 2026. Pada 2027, Samsung menargetkan penggunaan chip 2nm untuk aplikasi dalam industri otomotif yang sedang berkembang pesat.
Keunggulan
Kemampuan chipset Samsung dengan fabrikasi 2nm (SF2) sangat memuaskan. Chipset Samsung 2 nm itu memiliki peningkatan performa sebesar 12 persen dan efisiensi daya hingga 25 persen dibandingkan dengan teknologi sebelumnya. Ukuran desain chipset Samsung 2 nm jauh lebih kecil 5 persen dibandingkan chipset pada umumnya dan membuat proses produksinya jauh lebih efisien dan cepat.
Samsung juga akan mengembangkan chipset dengan proses fabrikasi 1,4nm (SF1.4) pada 2027. Perlu dicatat bahwa chipset dengan fabrikasi 3nm kemungkinan akan mulai muncul di pasaran pada tahun 2023. Diperkirakan iPhone 15 Pro Series akan menggunakan chipset A17 Bionic, akan menjadi salah satu produk pertama yang memanfaatkan teknologi fabrikasi 3nm hasil produksi dari TSMC.
Gebrakan TSMC
MediaTek dan TSMC mengembangkan chipset Dimensity pertama dengan teknologi 3nm dan akan diproduksi massal pada tahun depan atau paruh kedua 2024.
Joe Chen, Presiden MediaTek, memuji kerja sama mereka dengan TSMC dan mengakui kemampuan manufaktur yang luar biasa dari mitra mereka ini.
"Kolaborasi ini akan memungkinkan MediaTek untuk memamerkan desain chipset flagship mereka, dengan tujuan memberikan solusi berkualitas tinggi kepada pelanggan global mereka dan meningkatkan pengalaman pengguna di segmen pasar kelas flagship," ujarnya.
Teknologi proses 3nm TSMC menghadirkan sejumlah keunggulan signifikan dibandingkan generasi sebelumnya yang berukuran 5nm.
Keunggulan tersebut mencakup peningkatan kepadatan logika sekitar 60%, peningkatan kecepatan sebesar 18% pada daya yang tetap, dan pengurangan konsumsi daya sebesar 32% tanpa mengorbankan kinerja.
Teknologi itu bertujuan untuk mendukung komputasi berkinerja tinggi dan aplikasi mobile, dengan fokus pada peningkatan kinerja, efisiensi daya, dan hasil seperti dikutip Gizmochina.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR