Pendiri Neuralink Elon Musk mengonfirmasi bahwa Neuralink telah mendapatkan izin dari dewan penilaian independen untuk melakukan perekrutan uji manusia pertama untuk melakukan implan otak.
Masyarakat yang diizinkan untuk mendapatkan implan otak yaitu pasien-pasien yang mengalami kelumpuhan karena cedera sumsum tulang belakang.
Musk tidak memberikan informasi mengenai jumlah peserta yang diterima tetapi uji cobanya akan memakan waktu cukup lama, yakni hingga enam tahun seperti dikutip Reuters.
Nantinya, Neuralink akan menggunakan robot untuk memasang implant interface otak-komputer (BCI) di bagian otak yang berfungsi untuk mengontrol keinginan bergerak.
Harapannya, para peserta penelitian mampu mengontrol kursor komputer atau keyboard menggunakan pikiran mereka usai implan terpasang di otak mereka.
Musk mengharapkan Neuralink akan memfasilitasi pemasangan perangkat chip secara cepat dalam mengobati pasien dengan kondisi obesitas, autisme, depresi, dan skizofrenia.
Meski nantinya perangkat yang digunakan oleh Neuralink, yaitu BCI, terbukti aman, perusahaan akan memakan waktu yang cukup lama dalam menerima izin penggunaan komersial.
Pamer Chip
Rencana Elon Musk yang ingin menanamkan chip Brain Machine Interface (BMI) ke dalam otak manusia akan segera terealisasi.
Baru-baru ini, Elon Musk mengonfirmasi akan memperkenalkan teknologi chip BMI tersebut bersama Neuralink pada Jumat (28/8/2020) sore pukul 06.00 waktu Pasifik, atau Sabtu (29/8/2020) sekitar pukul 05.00 WIB pagi.
Siaran langsungnya dapat disimak di tautan ini atau langsung di video berikut: Melalui unggahan di akun Twitter-nya (@elonmusk), Elon membagikan video pendek yang memperlihatkan proses pengerjaan komponen BMI secara langsung dari perusahaan teknologi miliknya, yaitu Neuralink.
Menurut Elon, chip AI tersebut nantinya akan membantu kinerja otak manusia, dan memungkinkan manusia dapat mengontrol perangkat ponsel atau komputer melalui pikiran mereka.
Inisiatif selanjutnya yaitu, Neuralink ingin terhubung ke dalam otak manusia dengan menanamkan elektroda fleksibel yang memiliki ketebalan cukup tipis, layaknya seutas benang.
Sementara, komponen BMI sendiri saat ini menggunakan elektroda kaku yang dinilai lebih berpotensi mengalami kerusakan.
Jika elektroda fleksibel benar direalisasikan, tentunya hal ini akan menjadi tugas besar Neuralink, lantaran memiliki sistem kerja yang lebih rumit.
Di dunia medis, penanaman elektroda di otak manusia sudah pernah dilakukan untuk membantu mengurangi efek penyakit parkinson, epilepsi, dan penyakit lainnya yang terkait dengan saraf.
Sebagaimana dihimpun The Verge, ke depannya, pemasangan chip BMI akan menggunakan metode non-invasif, seperti melalui operasi mata (lasik) untuk meminimalisir proses anestesi.
Elon mengatakan bahwa metode non-invasif seperti lasik dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk memakai jasa tenaga ahli bedah saraf yang profesional.
Sejumlah pakar menyambut baik inisiatif Elon tersebut dan menilai bahwa teknologi ini akan mengubah hidup para penderita kelumpuhan dan individu yang memiliki gangguan neurologis.
Ini Videonya:
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR