Pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) mengakui teknologi ArtificiaI Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan generatif seperti ChatGPT, GitHub Copilot, dan Stable Diffusion dapat meningkatkan produktivitas pekerja. Meskipun demikian, masih ada banyak pertanyaan dan kurangnya bukti langsung terkait dampak AI ini.
Lisa Cook (Anggota Dewan Gubernur The Fed) mengatakan bukti empiris yang lengkap masih belum ada, tetapi ada penelitian yang menunjukkan peningkatan produktivitas melalui penggunaan AI generatif.
"Perubahan ini akan menimbulkan transisi sulit bagi pekerja, tetapi dia berpendapat bahwa perubahan tersebut penting untuk membantu pekerja beradaptasi," katanya.
Cook mengibaratkan penggunaan AI mirip dengan digitalisasi pada akhir abad ke-20 yang menyebabkan gangguan dan tantangan, tetapi perubahan ini harus diatasi untuk membantu pekerja berkembang. McKinsey, lembaga riset internasional, mengatakan bahwa generative AI dapat meningkatkan produktivitas pekerja hingga 0,1-0,6 persen per tahun hingga 2040, dan bahkan lebih tinggi jika digabung dengan teknologi lainnya.
Meskipun diperlukan pelatihan untuk pekerja mengadopsi teknologi baru ini, generative AI juga memiliki potensi untuk mengubah dinamika pekerjaan dan berkontribusi pada perekonomian global dengan peningkatan hingga triliunan dolar per tahun.
Adapun jika generative AI ini dikombinasikan dengan teknologi lainnya, produktivitas pekerja dapat naik 0,2 hingga 3,3 persen per tahun.
Namun, memang para pekerja harus diajarkan terlebih dahulu terkait teknologi baru ini. Kemudian, di sisi lain kehadiran generative AI juga dapat membuat banyak orang berganti pekerjaan.
Kendati demikian, menurut laporan tersebut generative AI dapat meningkatkan perekonomian global hingga US$2,6- US$4,4 triliun per tahun atau sekitar Rp39.928-Rp67.571 triliun.
DALL-E 3
OpenAI meluncurkan mesin AI terbarunya Dall-E 3 sekaligus menggantikan varian sebelumnya Dall-E 2 yang hadir tahun lalu.
Seperti namanya, AI Art Generator itu memiliki kemampuan unik yaitu membuat gambar berdasarkan deskripsi teks yang sangat rinci dan perintah yang kompleks.
Untungnya, Dall-E 3 akan menjadi bagian integral dari chatbot populer buatan OpenAI, ChatGPT. Dengan integrasi itu, Dall-E 3 akan lebih mudah memahami perintah pengguna secara detail sehingga kemampuannya dalam menciptakan gambar ilustrasi dapat ditingkatkan.
OpenAI juga memperlihatkan kolaborasi antara Dall-E 3 dan ChatGPT melalui sebuah video yang diunggah di platform media sosial mereka. Dalam video tersebut, mereka menunjukkan bagaimana Dall-E 3 mampu menghasilkan gambar dengan akurat berdasarkan perintah seperti "Landak yang memiliki bunga matahari."
Ketika pengguna memberi nama landak tersebut "Larry" dan mengatakan bahwa Larry memiliki rumah, Dall-E 3 mampu menghasilkan ilustrasi rumah landak Larry dengan kotak surat yang bertuliskan "Larry."
Dengan bantuan ChatGPT, Dall-E 3 juga dapat menghasilkan berbagai variasi gambar Larry sesuai dengan perintah pengguna, seperti gambar Larry yang menunjukkan sifat baik hatinya, gambar Larry yang bisa digunakan sebagai stiker, hingga gambar Larry yang sedang tidur dan bermimpi, dan banyak lagi.
Dengan demikian, Dall-E 3 memiliki kemampuan untuk menghasilkan gambar dengan detail yang tinggi dan beragam, yang dapat dihasilkan secara terus-menerus melalui ChatGPT.
Pengguna yang tertarik dapat mencoba pengalaman ini mulai pekan ini, tetapi perlu diingat bahwa Dall-E 3 hanya tersedia bagi pengguna yang berlangganan layanan berbayar ChatGPT Plus dengan biaya sekitar USD20 per bulan atau sekitar Rp300 ribu.
Fitur GPT-5
OpenAI akan meluncurkan model artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan GPT-5 menawarkan fitur-fitur canggih. Nantinya, GPT-5 itu akan terintegrasi dengan chatbot AI ChatGPT.
Sebelumnya, ChatGPT berbasis GPT-3.5, tetapi ChatGPT versi terbaru berbasis GPT-4 yang dirilis pada 14 Maret 2023.
OpenAI sendiri telah mengajukan merek dagang untuk GPT-5 sekaligus menandai langkah menuju Artificial Generatif Intelligence (AGI) yang akan mengubah lanskap di dunia.
Beberapa bocoran fitur-fitur GPT-5 adalah:
Mengurangi Halusinasi:
GPT-5 diharapkan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghindari memberikan informasi yang tidak sesuai dengan fakta, mengurangi kesalahan yang umumnya terjadi di chatbot.
Multi-modalitas:
GPT-5 diharapkan mampu memproses teks, gambar, video, dan audio, membawa pengalaman yang lebih lengkap dengan kecerdasan buatan multi-indera.
Efisiensi Komputasi Lebih Tinggi:
GPT-5 akan menjadi lebih efisien dalam penggunaan daya komputasi melalui optimalisasi arsitektur dan metodologi, sehingga lebih ekonomis dan responsif.
Peningkatan Memori dan Pemahaman Kontekstual:
Fitur GPT-5 ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan memori jangka panjang, memungkinkan penyimpanan dan pengingatan informasi yang lebih efisien.
Lebih Banyak Input dan Inovasi:
GPT-5 akan memberikan lebih banyak fleksibilitas dalam pengajuan pertanyaan dan terlibat dalam percakapan secara lebih mendalam.
Fitur-fitur ini berpotensi menjadikan GPT-5 sebagai model terdepan dalam membantu menyampaikan informasi dengan lebih baik.
Tentu saja, pengembangan kecerdasan buatan ini harus dilakukan dengan hati-hati. Rencananya, GPT-5 akan dirilis pada tahun 2024.
Baca Juga: Apa saja Manfaat Implementasi Teknologi AI di Bidang Kesehatan?
Baca Juga: Kini Anda Bisa Bangun Perusahaan Software dengan Bantuan ChatGPT
Baca Juga: Microsoft Tingkatkan Kemampuan Pencarian Bing AI dengan DALL-E 3
Baca Juga: Bocoran Fitur -fitur AI YouTube yang Bakal Meluncur Tahun Depan
Mengenal Dimitri Josephine Sahertian, Instruktur Unreal Engine Kebanggaan Indonesia
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR