Akhir September 2023, ASUS resmi meluncurkan smartphone terbarunya yaitu Zenfone 10 yang merupakan suksesor dari Zenfone 9. Sebagai generasi yang lebih baru, ASUS tentu saja menyematkan beberapa fitur dan teknologi yang lebih baru.
Zenfone 10 sendiri di Indonesia hadir dalam dua pilihan. Versi 8+128 GB dan 16+512 GB. Untuk versi 8+128 GB ada lima pilihan warna-warna cerah dan versi 16+512 GB yang kami uji ini cuma punya satu warna aja yaitu Midnight Black atau hitam.
Jika Anda masih ingat dengan Zenfone 9, maka bisa dibilang tampilan Zenfone 10 ini mirip. Bagi Anda yang bosan dengan smartphone kekinian yang rata-rata memiliki ukuran layar 6 inci keatas, maka Zenfone 10 terasa berbeda karena memiliki dimensi lebih kompak berkat ukuran layar yang hanya 5,92 inci serta bobot hanya 172 gram. Berdasarkan pengalaman kami memang terasa lebih mantap saat digenggam dan digunakan dengan satu tangan.
Kemiripan dengan Zenfone 9 juga terasa dari desain ikonik-nya yang tampil dengan dua modul kamera berukuran besar di bagian belakang. Bodi belakangnya terbuat dari polikarbonat dengan frame logam yang memiliki lapisan kesat dan sudah mendapatkan sertifikasi IP68 sehingga tahan terhadap air dan debu.
Penempatan tombol fisik juga tidak berubah, pada sisi kanan terdapat tombol Volume yang menonjol dan dibawahnya terdapat tombol Power yang lebih cenderung ke dalam. Hal ini dikarenakan tombol Power-nya juga disematkan sensor sidik jari untuk keamanan tambahan. Sisi bawah terdapat slot kartu yang hanya mendukung dua kartu SIM saja, serta port USB type-C dan lubang speaker. Menariknya, meski hanya ada satu di sisi bawah namun speakernya sudah stereo karena speaker satunya terdapat di bagian earpiece. Sedangkan port audio 3.5mm ditempatkan di sisi atas.
Di sektor layar juga hanya terdapat sedikit perbedaan dimana kali ini dukungan refresh rate-nya lebih tinggi yaitu hingga 144Hz. Secara khusus, refresh rate 144Hz ini hanya bisa aktif saat Anda bermain game yang mendukungnya. Makanya, Anda hanya akan menjumpai pilihan refresh rate 60Hz, 90Hz, dan 120Hz saja. Untuk spesifikasi lainnya, Zenfone 10 menggunakan panel Super AMOLED yang memiliki resolusi 1080 x 2400 pixels.
Layarnya juga memiliki akurasi warna tinggi dan tajam karena memiliki tingkat delta E kurang dari 1 serta 112% DCI-P3. Begitu pula dengan kemampuannya yang masih terlihat jelas meski layar dilihat dari luar ruang dalam kondisi siang hari. Guna melindungi dari goresan, layarnya sudah terlindung Gorilla Glass Victus. Mungkin ini pula yang membuat ASUS tidak lagi menambahkan screen protector pada layarnya.
Sedikit perbedaan juga terdapat pada spesifikasi kamera. Zenfone 10 dibekali dua kamera belakang dengan resolusi masing-masing kamera utama 50 MP dan kamera ultrawide 13 MP. Hanya saja kali ini kamera utamanya disematkan fitur 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer 2.0. Fitur ini bisa mengatasi masalah guncangan saat merekam video.
Beberapa pengujian kamera kami lakukan pada kondisi siang dan malam hari. Hasil foto siang hari dengan mode Photo, menghasilkan warna yang cukup akurat. Bergeser ke kamera utrawide terlihat foto lebih pucat. Kemudian pada kondisi malam, kami lebih menyukai hasil foto pada mode Photo ketimbang mode Night. Pada mode Photo hasilnya lebih natural, sedangkan pada mode Night hasil foto cenderung memiliki warna yang berlebihan.
Untuk mode Portrait, kamera utama mampu menghasilkan efek bokeh yang rapi dan tingkat keburaman yang bisa diatur, bahkan ketika hasil foto sudah didapat. Yang menarik, aplikasi kamera juga menyediakan pilihan mode Light Trail yang memanfaatkan kondisi pencahayaan di malam hari. Untuk kamera depan, Anda juga bisa mendapatkan foto portrait dengan hasil cukup baik meski memang tidak setajam kamera utama.
Berbicara mengenai 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer 2.0, fitur ini bekerja cukup bagus. Hanya saja, Anda hanya bisa memanfaatkannya ketika menggunakan pilihan resolusi sampai 1080p dengan frame rate 30 fps. Sementara secara optimal pilihan resolusi yang didukung kamera utam mencapai 8K dengan frame rate 24 fps. Untuk mode video lainnya, terdapat pula mode Time-lapse dan Slow Mo. Pada mode Slow Mo, pilihan resolusi terdiri dari HD, FHD, dan 4K, sedangkan pilihan frame rate-nya mulai dari 120, 240, dan 480 fps.
Performa Mirip ROG Phone
Sebagai penunjang performa, Zenfone 10 dipersenjatai dengan chipset kelas flagship yang tangguh yaitu Snapdragon 8 Gen 2. Untuk GPU-nya menggunakan Adreno 740. Kombinasi ini memang jadi jaminan performa kencang yang mampu melibas game-game terbaru. Contohnya saja Genshin Impact yang masih jadi panduan untuk game berat saat ini. Pada game tersebut kami mengatur grafis ke pilihan Highest dan frame rate 60 fps. Hasilnya game tetap lancar dengan frame rate rata-rata di kisaran 48 fps.
Yang tidak kalah menarik, ASUS juga menyertakan semacam tool dengan nama Game Genie. Tool ini juga hadir di ROG Phone yang menyediakan berbagai pengaturan yang bisa dimanfaatkan untuk kenyamanan saat bermain game. Kalian bisa mengatur profil performa, merekam permainan, sampai mengatur refresh rate. Fitur ini tersedia saat Anda menjalankan suatu game. Setelah masuk ke dalam menu game, swipe dari sisi kiri atas menyamping ke bawah dan menu Game ganie akan tampil. Jika nantinya Anda hendak memainkan game dengan refresh rate 144Hz, Anda tinggal mengaktifkannya dari Game Genie.
Sedangkan untuk pengujian benchmark sintetis, hal ini diwakili dengan skor Antutu yang mencapai 1,5 juta poin. Begitu pula dengan skor PCMark serta skor single-core dan multi-core di Geekbench yang juga tinggi. Namun salah satu kendala performa tinggi adalah peningkatan suhu. Pantauan kami, saat bermain Genshin Impact selama 30 menit terjadi peningkatan suhu sekitar 6 derajat. Dan saat benchmarking Antutu peningkatan suhu sekitar 5 derajat celcius. Jadi pastikan untuk selalu berisitirahat dan berikan waktu jeda ketika menjalankan aplikasi atau game agar suhu tidak terlalu tinggi.
Performa tinggi juga ditunjukkan ketika melakukan rendering. Menggunakan Capcut, kami coba mengkonversi video full HD selama 1 menit ke resolusi 4K tanpa tambahan efek apapun. Hasilnya, waktu render hanya ditempuh dalam waktu 19 detik saja. Cocok pula untuk Anda yang suka membuat projek video dari smartphone.
Sebagai penopang daya, Zenfone 10 memiliki baterai dengan kapasitas 4.300 mAh. Memang tidak terbilang besar dan disesuaikan dengan bodinya yang kompak. Tapi jangan salah, saat kami uji baterainya menunjukkan daya tahan yang cukup bagus. Pengujian kami lakukan dengan menjalankan PCMark Battery Life dimana hasilnya baterai mampu bertahan hingga 17 jam 42 menit. Waktu yang cukup lama untuk kapasitas tersebut.
Pengisian baterainya sendiri mendukung fast charging 30 watt. Menggunakan adaptor bawaan, baterai dari kondisi 0% sampai 100% bisa ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam 30 menit. Memang bukan yang tercepat, namun sesuai dengan dukungan dayanya yang hanya 30 watt. Selain itu, Zenfone 10 juga mendukung pengisian daya nirkabel 15 watt dan reverse charging 5 watt.
Kesimpulan
ASUS Zenfone 10 menawarkan fitur unggulan yang cukup beragam. Performa kelas flagship-nya mampu melibas game-game kekinian hingga penyuntingan video dengan resolusi tinggi. Anda juga akan dimanjakan dengan tampilan layar dengan akurasi warna tinggi dan tajam. Kamera utama 50 MP juga menurut kami masih cukup baik dan layak digunakan untuk posting di medsos. Belum lagi daya tahan baterainya yang unggul serta dukungan tiga mode pengisian daya. Apalagi dimensi kompaknya cocok bagi Anda yang bosan dengan desain smartphone kebanyakan.
PLUS: Desain kompak, performa kelas flaghsip, layar tajam, kamera 50 MP dengan hasil bagus, fitur Gimbal bikin video stabil, speaker stereo, tiga mode pengisian daya baterai.
MINUS: Fast charging kurang gegas, hasil foto mode malam agak lebay, suhu hangat saat kondisi full load, tanpa lensa telephoto, tanpa slot microSD.
Pengujian
Antutu Benchmark V10.0.7 - Score | 1.468.997 |
PCMark for Android – Work 3.0 Performance Score | 19.362 |
PCMark for Android – Work 3.0 Battery Life | 17 jam 42 menit |
3DMark v2.2.4763 – Wild Life/Wild Life Unlimited | 7.555/8.574 |
3DMark v2.2.4763 – Solar Bay/Solar Bay Unlimited | 2.754/2.683 |
3DMark v2.2.4763 – Solar Bay Stress Test – Best Loop | 4.588 |
3DMark v2.2.4763 – Solar Bay Stress Test – Lowest Loop | 3.192 |
GeekBench 5.0 – Single Core | 1.924 |
GeekBench 5.0 – Multi Core | 5.594 |
Spesifikasi
SoC | Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 (4 nm) dengan GPU Adreno 740 |
RAM | 16 GB |
Media simpan internal | 256 GB |
Selot SIM | Dua nano-SIM tanpa micro-SD |
Jaringan seluler | 2G/3G/4G/5G |
Dukungan koneksi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6e/7, Bluetooth 5.3 |
Sensor | Accelerometer, rotation vector, gyroscope, light, magnetic, proximity, orientation, sound, touch |
Kamera | Belakang: 50 MP, f/1.9 (wide); 13 MP, f/2.2 (ultrawide); video 8K@24fps, LED flash, HDR, gyro-EIS Depan: 32 MP, f/2.5 (wide), soft flash, video 1080p@30fps |
Layar | 5,92″ Super AMOLED 1.080 x 2.400 pixels, 144Hz, HDR10+, Gorilla Glass Victus |
Baterai | Li-Po 4.300 mAh, dukung fast-charging 30 watt, 15 watt wireless, 5 watt reverse wired |
Dimensi/bobot | 146,5 x 68,1 x 9,4 mm/172 gram |
Kelengkapan | Case, adaptor 30 watt, kabel USB type-C to type-C, SIM tray ejector, manual |
Sistem operasi | Android 13 |
Situs | https://www.asus.com/mobile-handhelds/phones/zenfone/zenfone-10/ |
Garansi | 1 tahun |
Harga (8+128GB/16+256GB) | Rp8.899.000/Rp11.999.000 |
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR