Platform media sosial X (sebelumnya Twitter) menghabiskan dana Rp300 miliar kepada para kreator konten untuk meningkatkan keterlibatan dan pendapatan mereka. CEO X, Linda Yaccarino mengatakan investasi besar ini termasuk dalam komunitas kreator pada Oktober. Program ini memungkinkan pengguna terverifikasi dengan lebih dari 500 pengikut untuk mendapatkan bagian dari pendapatan iklan yang dihasilkan dari balasan postingan mereka, asalkan mereka telah mengumpulkan lebih dari 5 juta tayangan tweet dalam tiga bulan terakhir.
"Program ini akan meningkatkan pengguna X secara signifikan," katanya seperti dikutip Gizmochina.
Elon Musk, pemilik X, mengungkapkan bahwa pembayaran awal sekitar $5 juta telah dilakukan pada bulan Juli, mencakup pendapatan yang terakumulasi sejak bulan Februari dan seterusnya. Peningkatan pembayaran ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah kreator konten yang berpartisipasi dalam program ini atau peningkatan tayangan iklan di platform.
Pengguna sekarang diberi insentif untuk merangsang interaksi dalam tweet mereka, menggarisbawahi perubahan menuju percakapan yang lebih menarik.Transformasi X di bawah kepemilikan Musk sangat mencolok, dari layanan mikroblog menjadi "Aplikasi Segalanya."
Intinya adalah perubahan dalam pendekatan terhadap pengguna, memungkinkan mereka untuk menjadi kreator konten. Model bagi hasil tidak hanya menguntungkan para kreator, tetapi juga menjadikan platform ini menarik bagi pengiklan, yang dapat mencapai audiens yang lebih luas melalui konten yang menarik.
Untuk bergabung dalam program ini, pengguna X harus berlangganan Premium atau Verified Organizations, dengan syarat minimal 500 pengikut dan 5 juta tayangan organik pada postingan mereka dalam tiga bulan terakhir. Iklan yang dimonetisasi dalam program ini adalah iklan yang muncul sebagai balasan terhadap postingan para kreator, mendorong pembuatan konten yang menarik dan bermakna.
Namun, program ini memiliki batasan untuk menjaga lingkungan yang aman dan positif, seperti larangan terhadap konten seksual, kekerasan, aktivitas kriminal, perjudian, narkoba, alkohol, dan skema penipuan. Selain itu, konten yang dilindungi hak cipta tidak dapat dimonetisasi, memastikan kepatuhan terhadap standar etika dan hukum.
Langkah ini menandai perubahan besar bagi X, yang sebelumnya kesulitan mengubah jumlah pengikut pengguna menjadi keuntungan finansial. Dengan memberikan kesempatan pada kreator konten untuk menghasilkan uang dari karyanya dan merangsang interaksi yang aktif, X menciptakan situasi yang menguntungkan bagi pengguna, pengiklan, dan platform itu sendiri.
Baca Juga: CIA Gunakan Teknologi AI Mirip ChatGPT Kumpulkan Data Intelijen
Baca Juga: Wow! Kemampuan Model AI Oppo Berada Satu Level di Bawah GPT-4
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR