AIS, operator seluler di Thailand dan perusahaan teknologi Huawei baru-baru ini berhasil menyelesaikan uji komersial 5G RedCap pertama di Thailand, yang bertempat di Bangkok.
Pengujian ini dilakukan pada kedua pita frekuensi jaringan komersial yakni 700MHz dan 2600MHz, menggunakan terminal komersial terdiversifikasi RedCap, termasuk DTU (Data Transfer Units/Unit Transfer Data) dan kamera.
Dalam pengujian, kapabilitas komprehensif dari 5G RedCap, yang mencakup throughput puncak downlik dan uplink, kinerja mobilitas, serta koeksistensi peralatan pengguna (User Equipments atau UE) RedCap dan eMBB, berhasil diverifikasi.
Hasilnya, baik jaringan 5G serta terminal RedCap AIS memenuhi ekspektasi, dan ini akan menjadi tonggak penting dalam komersialisasi RedCap.
5G RedCap merupakan teknologi terbaru yang tercakup dalam Rilis 17 dari 3GPP. Teknologi ini dirancang untuk aplikasi IoT berkecepatan sedang hingga tinggi, seperti sensor untuk industri, perangkat pintar yang dapat dikenakan (smart wearables), hingga perangkat pemantauan melalui video (video surveillance).
Dengan menyederhanakan unit baseband, RF, dan antena, RedCap dapat menekan biaya dan pemakaian energi sehingga lebih rendah dari 5G eMBB. Jika dibandingkan dengan UE 4G CAT4, RedCap mewarisi kapabilitas bawaan untuk 5G, seperti kapasitas tinggi dan latensi lebih rendah.
Selain itu, RedCap mendukung kapabilitas utama yang digunakan dalam bisnis, seperti slicing dan positioning.
Wasit Wattanasap, Head of Nationwide Operations and Support Business Unit di AIS mengatakan, “Selain mengembangkan layanan guna menghadirkan kualitas maksimal, inovasi mutakhir juga menjadi tulang punggung kami dalam meningkatkan teknologi 5G, sebagai bagian dari komitmen kami untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital berkelanjutan di masa depan.”
“Inilah yang menjadi faktor utama yang melandasi terbangunnya kolaborasi kami dengan mitra global seperti Huawei, guna meningkatkan jaringan 5G Thailand menjadi infrastruktur digital kelas dunia, selaras dengan visi transformasi menuju Cognitive Tech-Co,” lanjutnya.
Wasit menuturkan bahwa baru-baru ini perusahaan telah berhasil melakukan uji coba pada sejumlah aspek penting teknologi 5G.
Jaringan 5G dual-band AIS 2600MHz dan 700MHz memberikan pengalaman konsumen dengan mutu terbaik.
AIS juga berkomitmen mengembangkan inovasi teknologi dan aplikasi serta meningkatkan efisiensi produksi industri vertikal.
Menurut Wasit, RedCap merupakan pencapaian penting dalam evolusi teknologi 5G, yang memungkinkan penurunan biaya modul 5G sebesar 70% sehingga mempercepat penerapan 5G di sektor industri.
“AIS akan bekerja sama dengan Huawei dan para mitra industri untuk mengeksplorasi aplikasi RedCap dalam pengendalian industri, energi dan listrik, kota pintar, smart wearables, dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Sementara itu, dalam keterangan resminya Huawei menyampaikan, RedCap merupakan teknologi terbaru yang diciptakan untuk memaksimalkan potensi jaringan 5G dalam beragam skenario.
RedCap hadir untuk membantu operator seluler seperti AIS dalam membangun jaringan 5G berkualitas tinggi melalui inovasi bersama dengan para mitra strategisnya.
Selain itu, Huawei akan terus berkolaborasi untuk menginkubasi lebih banyak aplikasi 5G dan mendukung percepatan transformasi digital industri di Thailand.
Baca Juga: Kenali Tujuh Fitur Unggulan di Samsung Galaxy A34 5G Awesome Lime
Baca Juga: HUAWEI WATCH GT 4 Hadir Dalam Beberapa varian. Berapa Harganya?
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR