Opensignal mengungkapkan laporan terbarunya bahwa rata-rata kecepatan unduh di Indonesia masih di bawah 10 Mbps.
Laporan itu mencermati pengalaman pengguna dalam hal kualitas jaringan di negara ini dengan hasil menunjukkan bahwa banyak pengguna mengalami kecepatan unduh yang rendah.
Laporan Opensignal menitikberatkan pada tiga aspek utama: pengalaman saat menonton video, kecepatan unduh, dan waktu ketika tidak ada sinyal.
Hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 20 persen pengguna smartphone di Indonesia mengalami kecepatan unduh rata-rata di bawah 10 Mbps.
Selain itu, 17,2 persen melaporkan pengalaman buruk saat menonton video, meskipun persentasenya lebih rendah daripada 39,6 persen pengguna yang merasa pengalaman menonton video mereka sangat baik.
Pengalaman buruk dalam menonton video mencakup masalah seperti loading video yang sering terhenti dan kualitas video yang kurang dari 720p.
Hal ini menghambat kemampuan pengguna untuk memanfaatkan layanan video untuk pekerjaan, pendidikan, atau hiburan.
Hanya sebagian kecil, yaitu 6,3 persen, yang mengalami pengalaman luar biasa dengan kecepatan unduh skor di atas 78. Mereka dapat menikmati streaming video hingga resolusi 1080p atau lebih tinggi tanpa gangguan.
Meskipun rata-rata kecepatan unduh pengguna ponsel cerdas di Indonesia mencapai 21,1 Mbps, banyak pengguna merasa bahwa kecepatan tersebut jauh lebih lambat.
Lebih dari setengah, yaitu 52,4 persen, menganggap kecepatan unduh rata-rata berada di bawah 20 Mbps.
Lebih dari 20 persen pengguna di wilayah seperti Maluku, Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil, dan Jawa Tengah juga merasa bahwa kualitas streaming video melalui jaringan internet di Indonesia masih rendah.
Data ini menggambarkan bahwa ada banyak pengguna yang merasa jaringan seluler di Indonesia masih di bawah standar, dan oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memperbaiki jaringan seluler di negara ini.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR