Amazon sepakat menggunakan layanan Microsoft 365 dengan biaya berlangganan Rp15,72 triliun atau USD1 miliar untuk sekitar 1 juta pengguna selama lebih kurang 5 tahun.
Microsoft berhasil meyakinkan Amazon.com untuk beralih ke layanan cloud Microsoft 365. Sumber-sumber yang mengetahui kesepakatan ini merujuk pada dokumen internal dan laporan dari Insider yang menyebutkan rencana berlangganan Amazon.com.
Meskipun Amazon memiliki Amazon Web Services (AWS), Amazon tidak menyediakan platform perangkat lunak sebagai layanan untuk pekerja kantoran, seperti yang ditawarkan oleh Microsoft 365.
Karena itu, Amazon akan memasang sistem Microsoft 365 mulai bulan depan, menggantikan penggunaan Microsoft Office yang sebelumnya diinstal secara lokal pada server mereka atau di komputer pegawai.
Menurut data dari Research and Market, pasar perangkat lunak untuk kantor memiliki nilai sekitar US$ 24,45 miliar selama tahun 2022, dengan perkiraan pertumbuhan menjadi US$ 37,06 miliar pada tahun 2028.
Dalam persaingan di pasar ini, Google Workspace, yang mendominasi sekitar 50 persen dari total pasar, menjadi salah satu pesaing terbesar bagi Microsoft 365.
Strategi AWS
Saat ini teknologi sedang berlomba-lomba mengembangkan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan tak terkecuali Amazon.
CEO Amazon Andy Jassy meminta semua unit bisnis di Amazon Web Services (AWS) mengembangkan teknologi generatif AI. Hal ini diungkapkan saat Jassy menyampaikan laporan pendapatan perusahaan pada kuartal II-2023.
"Amazon memiliki sejumlah infrastruktur dan layanan baru AWS yang mendukung generative AI," katanya.
Amazon Web Services (AWS) meminta setiap divisinya harus memiliki proyek berbasis AI. Nantinya, layanan AI akan diterapkan di berbagai bisnis Amazon, termasuk toko online, layanan AWS, periklanan, dan perangkat lain yang ditawarkan kepada pelanggan.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR