Para analis memperingatkan bahwa upaya untuk mengoptimalkan bisnis cloud mungkin akan memerlukan beberapa kuartal lagi sebelum memberikan hasil yang signifikan.
Namun, keahlian penelitian dan teknis yang kuat dari Alphabet tetap menjadikannya pesaing yang tangguh, bahkan dalam menghadapi persaingan ketat dengan Microsoft.
Saat pasar cloud terus berkembang, Alphabet dan Microsoft bersiap untuk menghadapi revolusi kecerdasan buatan yang diantisipasi akan terjadi pada tahun 2023.
Dengan peluncuran Gemini yang akan datang, Alphabet bertujuan untuk memanfaatkan model bahasa besar (LLM) untuk mendorong pertumbuhan, menunjukkan komitmen mereka untuk tetap memimpin dalam bidang ini.
Baca Juga: Microsoft Kucurkan Rp50 Triliun untuk Pengembangan AI di Australia
Baca Juga: Lenovo dan NVIDIA Kompak Kembangkan Layanan Bisnis Berbasis AI
Source | : | Gizmochina |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR