"Teknologi AI dapat digunakan penjahat membuat senjata kimia dan biologi dengan sangat mudah. Bahkan, ada satu waktu masyarakat tidak bisa mengendalikan AI sehingga teknologi itu tidak dapat dimatikan dengan mudah," katanya.
Sebaliknya, teknologi AI dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi dan produktivitas yang besar walaupun AI juga berdampak negatif ke dalam dunia kerja.
Hal itu dikarenakan banyak pengusaha yang beralih menggunakan tenaga robot atau sistem berbasis AI yang murah daripada menggunakan jasa manusia. Dampaknya, banyak pengangguran dan kecilnya terbuka lapangan kerja baru.
"AI mampu mengambil alih tugas-tugas administratif yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Kita harus mendorong pendidikan sebagai solusi utama untuk mempersiapkan masyarakat," katanya seperti dikutip CNBC.
Namun, AI akan membawa transformasi sebanding dengan revolusi industri, perkembangan listrik, atau munculnya internet.
Meskipun otomasi AI mengubah beberapa jenis pekerjaan, itu tidak berarti AI akan menggantikan pekerjaan manusia.
"Kita harus memandang teknologi sebagai alat bantu dalam beraktivitas sehari-hari di tempat kerja, daripada sebagai ancaman langsung terhadap pekerjaan manusia," ujarnya.
AI Gantikan Manusia?
Sawitri, Indonesia Country Marketing Manager, JobStreet by SEEK, mengatakan “Pertanyaan yang paling umum: apakah AI dapat menggantikan pekerjaan manusia? Ya dan tidak, tergantung dari jenis pekerjaannya.”
Menurut Sawitri, ada beberapa pekerjaan yang terdampak secara besar oleh AI, tetapi ada juga yang terdampak minim.
“AI dapat mengambil alih pekerjaan yang berfokus pada pemrosesan data ataupun tugas yang berulang, seperti pengisian data (data entry) serta pembuatan konten (content creation). Sedangkan pekerjaan yang melibatkan pengambilan keputusan, penyelesaian masalah kompleks, interaksi manusia serta hal yang berhubungan dengan moral dan etika tidak bisa digantikan oleh AI,” jelas Sawitri saat presentasi di TechInAsia Conference 2023 dengan topik ‘Jobscape of Tomorrow’.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR