3. Situs web perusahaan yang mencurigakan
Hampir semua orang dapat membuat dan mengelola situs web, namun para penipu sering kali membuat platform online yang menyamar sebagai perusahaan fiktif atau membuat sebuah situs seakan-akan merupakan perusahaan yang sah.
“Salah satu hal yang juga patut diwaspadai adalah jika perusahaan tidak dapat dilacak dan tidak memiliki kehadiran online,” kata Scott.
4. Janji dan tawaran pekerjaan yang tidak realistis
Waspadai lowongan pekerjaan yang menjanjikan gaji tinggi atau tunjangan yang terdengar terlalu menggiurkan.
Para penipu sering menggunakan tawaran menarik ini untuk memikat korban yang tidak menaruh curiga.
5. Cara komunikasi yang tidak profesional
Perhatikan bahasa, tata bahasa, dan nada komunikasi secara keseluruhan. Perusahaan yang benar biasanya mempertahankan sikap profesional dan sopan.
“Jika Anda melihat banyak kesalahan pengejaan, bahasa yang tidak rapi, atau komunikasi yang tidak konsisten, ini bisa menjadi tanda penipuan,” cetus Scott.
6. Tidak memerlukan proses wawancara
Berhati-hatilah jika proses perekrutan tidak memerlukan proses wawancara. Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak mementingkan kepribadian Anda atau seberapa baik Anda dalam menyelaraskan diri dengan budaya perusahaan mereka.
7. Mengirimkan link yang mencurigakan dan berbahaya
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR