VMware menggelar VMware Explore 2023 Singapore di Singapura beberapa waktu lalu. Seperti yang disampaikan di sini, berbagai inovasi terbaru pada layanan VMware Cross-Cloud alias VMware Cross-Cloud services diungkapkan di sana. Salah satu yang menjadi bintang adalah VMware Private AI Foundation with NVIDIA yang bisa membantu organisasi mengakselerasi inovasi AI (artificial intelligence), termasuk AI generatif alias generative AI. Diungkapkan pada masa AI generatif sedang sangat populer, VMware memastikan Private AI Foundation with NVIDIA yang akan dirilis awal tahun depan ini dikembangkan sebelum hype yang dimaksud. Hanya saja fokusnya belakangan berubah. Ke depannya VMware pun akan terus mengembangkan Private AI Foundation.
Sebenarnya penggunaan AI di organisasi sudah terjadi sejak sebelum AI generatif menjadi populer. Namun, biasanya AI yang digunakan oleh organisasi adalah AI prediktif alias predictive AI. AI seperti ini adalah lebih untuk keperluan spesifik; lebih untuk model penggunaan spesifik. Dengan model AI yang khusus untuk penggunaan spesifik, penggunaan yang berbeda akan membutuhkan model AI yang berbeda. Oleh karenanya VMware menilai AI belum menjadi enterprise fabric. AI generatif tidak seperti itu karena bisa digunakan untuk berbagai keperluan oleh aneka departemen. Penggunaan bahasa alami alias natural language membuatnya makin mudah pula dimanfaatkan. AI generatif bisa meningkatkan efisiensi dus produktivitas organisasi. VMware meyakini AI generatif akan lazim dipakai.
“Kami telah mengerjakan berbagai permasalahan AI, sebelum hype yang dimaksud dengan AI Labs. Kami memfokuskan mereka dengan ini [AI generatif] untuk membawa aneka teknologi ini yang mereka sudah kerjakan bersama ke dalam solusi bersangkutan, saya bisa bilang mulai tahun lalu,” ujar Raghu Raghuram (Chief Executive Officer, VMware). “Karena bukan kami yang menciptakan ChatGPT kan? Jadi pihak seperti Google dan OpenAI bisa menggunakan model ini untuk kasus penggunaan spesifik tersebut. Dan hal itu memberi kami, memberi semua orang di dunia fokus baru, bukan? Jadi bukan berarti bahwa kami tidak mengerjakan AI sebelumnya, tetapi ini lebih merupakan persoalan fokus,” tambahnya.
Sementara, Private AI sendiri bisa dibilang lahir dari pengalaman VMware dalam mencoba menggunakan AI dalam perusahaannya. VMware menemukan bahwa ada masalah hukum sehubungan privasi, yakni perihal kekayaan intelektual, data, dan akses dalam menggunakan AI, termasuk AI generatif. Bagian legal dari VMware mengingatkan permasalahan hukum tersebut dan VMware mendapatkan jawabannya adalah Private AI. VMware mendefinisikan Private AI sebagai suatu pendekatan arsitektural yang bisa membuka/menyeimbangkan berbagai manfaat bisnis dari AI dengan aneka kebutuhan praktis suatu organisasi akan privasi dan compliance.
“Apa yang mulai mendorong Private AI untuk VMware adalah kami memiliki sejumlah model penggunaan yang serupa dengan banyak konsumen. Jadi, untuk memberi Anda suatu contoh, kami ingin untuk membuat dukungan pelanggan lebih simpel dan memberikan aneka perkakas yang membolehkan para agen layanan pelanggan untuk bisa mencari pada keseluruhan dokumentasi VMware, artikel-artikel knowledge base, termasuk artikel-artikel knowledge base internal yang mungkin tidak kami terbitkan secara eksternal. Ketika kami melihat solusi-solusi yang ada di luar sana, apa yang kami lihat, Anda tahu, mereka, para, para solusi cloud, membutuhkan Anda untuk memindahkan data Anda ke dalam public cloud, dan itu bukan sesuatu yang merupakan sebuah opsi bagi kami,” jelas Chris Wolf (Vice President, VMware AI Labs, VMware).
“Strategi kami dan strategi legal kami adalah mempertahankan/menyimpan data kami di dalam pusat-pusat data kami. Dan sebagai tambahan dari itu, kami tidak mau untuk dipaksa untuk mengubah data kami ke suatu yang lain, format proprietary milik orang lain, untuk memanfaatkan AI. Jadi, kami berpikir bahwa rute terbaik untuk VMware [adalah Private AI], sama seperti VMware sebagai sebuah perusahaan akan memanfaatkan open source, dan untuk bisa membawa model-model ke dalam berbagai pusat data kami selaras dengan data kami,” papar Chris Wolf lebih lanjut.
VMware pun mengeklaim para konsumennya menyatakan hal serupa sehubungan AI; menghadapi permasalahan seperti yang dialami VMware. Alhasil VMware menilai Private AI akan jamak diadopsi oleh para organisasi di dunia. VMware menambahkan pula bahwa berbagai data organisasi, termasuk yang bersifat privat, tidaklah berada di suatu tempat. Alih-alih membawa semua data tersebut ke satu cloud yang sama atau ke satu tempat yang sama, VMware meyakini yang sebaiknya dibawa adalah komputasi ke masing-masing data bersangkutan — AI bisa dibilang adalah data plus komputasi. VMware percaya pendekatan seperti ini sama pentingnya dengan Private AI. VMware Private AI membawa kapasitas komputasi dan model-model AI ke tempat data organisasi diciptakan, diolah, dan dikonsumsi.
Sesuai Ketentuan Organisasi
Adapun VMware Private AI Foundation with NVIDIA akan mengintegrasikan VMware Private AI dengan peranti lunak dan komputasi terakselerasi NVIDIA AI Enterprise. Mengenai komputasi terakselerasi alias accelerated computing, bisa dilihat di sini. Dengan VMware Private AI Foundation with NVIDIA, organisasi akan bisa menjalankan model-model AI yang telah dilatih dengan data privatnya secara hemat biaya serta membolehkan model-model AI itu untuk dimanfaatkan di berbagai private cloud, public cloud tertentu, serta edge. VMware Private AI Foundation with NVIDIA bisa membantu para organisasi dalam mengadopsi Private AI dus membantu organisasi-organisasi tersebut memanfaatkan AI generatif sesuai dengan ketentuan-ketentuan mereka.
Penulis | : | Cakrawala Gintings |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR