OpenAI berencana mengintegrasikan ChatGPT ke dalam pembelajaran siswa, meskipun awalnya banyak skeptisisme terkait kemungkinan penyontekan. Perusahaan yang didukung Microsoft ini menyadari potensi AI tersebut dalam meningkatkan metode pengajaran dan pembelajaran.
Meskipun sebelumnya dianggap sebagai ancaman terhadap integritas akademik karena kemampuannya menghasilkan respons mirip manusia, pandangan terhadap ChatGPT mulai berubah. Pendidik melihat potensi manfaat kecerdasan buatan dalam memberikan dukungan yang disesuaikan, seperti fungsi tutor personal untuk siswa dengan gaya belajar berbeda seperti dikutip Gizmochina.
ChatGPT dapat menjadi asisten berharga bagi guru, membantu dalam pengembangan kurikulum dan memberikan elemen kreatif ke dalam kelas. Keunggulan utama AI ini terletak pada sifatnya yang tidak menghakimi, menciptakan lingkungan di mana siswa merasa nyaman bertanya tanpa takut malu
Meskipun banyak manfaat yang dihadirkan, integrasi ChatGPT di sekolah tidak lepas dari tantangan, terutama terkait privasi siswa di bawah umur. Penggunaan AI dalam pendidikan perlu mempertimbangkan undang-undang privasi online yang beragam di seluruh dunia. OpenAI mengambil langkah yang tepat dengan melibatkan para pendidik, memberikan informasi tentang kemampuan ChatGPT, dan menyadari potensi risiko.
Kemitraan dengan organisasi pendidikan seperti Khan Academy dan Schmidt Futures menunjukkan komitmen OpenAI untuk menjadikan AI sebagai alat pendidikan yang berharga, terutama di komunitas yang kurang terlayani. Ini mencerminkan upaya untuk memastikan bahwa penggunaan ChatGPT dalam pendidikan dilakukan dengan aman dan etis.
Baca Juga: Sempat Dipecat, Sam Altman Kembali Menjabat CEO OpenAI ChatGPT
Baca Juga: Rekrut Pendiri OpenAI dan Fokus AI, Harga Saham Microsoft Meroket
Source | : | Gizmochina |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR