Kini ajang balapan bergengsi Formula 1 (F1) menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk mengatasi pelanggaran batas lintasan yang semakin marak oleh para pembalap. Penggunaan teknologi AI ini diumumkan oleh Federasi Automobil Internasional (FIA), yang akan memberlakukan pengawasan ketat di ajang balapan di Abu Dhabi menjelang akhir musim ini.
FIA berharap AI dapat mencegah pembalap dari melanggar batas lintasan, dengan kecepatan mobil secara otomatis menurun jika melewati batas tersebut. FIA berharap adanya bantuan AI maka pembalap tidak akan ada yang berani melanggar batas lintasan lagi. Terlebih kini dengan teknologi AI, kecepatan mobil akan otomatis menurun bila melewati batas tersebut.
"Penerapan teknologi AI ini akan meningkatkan kualitas dan sportivitas F1," kata Head of FIA, Tim Maylon seperti dikutip Reuters.
FIA menemukan ada sekitar 1200 potensi pelanggaran batas selama balapan berlangsung pada Austrian Grand Prix 2 Juli lalu. Hal itu sangat mencederai sportivitas dan FIA harus mengambil tindakan tegas dalam pengawasan.
Industri Otomotif Pakai AI
Tesla akan menggabungkan teknologi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan (AI) Grok, startup xAI milik Elon Musk, ke dalam mobil listriknya. Sebelumnya, Elon Musk telah memperkenalkan xAI yang menyediakan chatbot AI Grok untuk pelanggan Twitter X berlangganan premium.
Rencana Tesla yang ingin mengintegrasikan Grok ke dalam kendaraannya mencerminkan upaya besar dalam meningkatkan pengalaman pengguna, meskipun kemungkinan menuai kontroversi. Fokus Tesla adalah menciptakan mobil pintar yang lebih responsif dan interaktif melalui pemanfaatan teknologi AI milik xAI.
xAI mengembangkan chatbot dan asisten AI, mirip dengan ChatGPT dari Open AI. Grok diharapkan dapat menangani pertanyaan kompleks dengan kemampuan yang tinggi. Grok AI dalam mobil Tesla akan mengandalkan perpustakaan data dari xAI untuk meningkatkan kemampuan perintah suara. Penggunaan teknologi Grok bagian dari komitmen Tesla dalam menyediakan perintah suara yang lebih unggul di mobil listriknya.
Menurut Brian Roemmele, penguji beta awal, versi terkecil dari Grok AI akan diintegrasikan langsung ke dalam mobil Tesla dengan menggunakan daya komputasi lokal. Elon Musk sendiri menyatakan visinya bahwa mobil Tesla bukan hanya alat transportasi, tetapi juga menjadi pusat tenaga komputasi yang terdistribusi.
"Mobil tidak hanya berfungsi sebagai transportasi, tetapi juga sebagai platform komputasi terdistribusi," katanya seperti dikutip ArenaEV.
Meskipun belum jelas kapan integrasi Grok AI akan dilakukan, ketersediaannya dalam versi beta awal bagi beberapa pengguna xAI menunjukkan pendekatan peluncuran yang lebih luas.
Baca Juga: Amazon Berikan Pelatihan AI Gratis, Ini Ilmu yang Dipelajari
Baca Juga: Microsoft AI Speech Bikin Video Pengguna Berbicara Hanya Pakai Ini
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR