NVIDIA sangat cerdas melihat peluang bisnis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang sedang naik daun dengan menjual Chip AI A100, H100 dan H200. Hasilnya, perusahaan teknologi raksasa berlomba-lomba mengantri mendapatkan pasokan Chip AI tersebut dan membuat chip AI NVIDIA langka di pasar serta membuat harganya yang melambung.
Fenomena itu membuat keuntungan NVIDIA meroket dan menjadikannya sebagai pabrikan semikonduktor terbesar di dunia, mengalahkan TSMC dan Intel. Informasi ini berasal dari analis keuangan, Dan Nystedt, yang merangkum data keuangan dari empat perusahaan chip utama, yaitu Intel, Nvidia, Samsung Semiconductor, dan TSMC sejak kuartal-I 2021.
Pada kuartal-III 2023, Nvidia berhasil menggeser TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company) dan kini memimpin dengan pendapatan mencapai 18,12 miliar dolar AS (Rp 281,4 triliun). Posisi kedua ditempati oleh TSMC dengan pendapatan 17,28 miliar dolar (Rp 268,4 triliun), diikuti oleh Intel dan Samsung pada posisi ketiga dan keempat dengan pendapatan masing-masing 14,16 miliar dolar AS (Rp 220 triliun) dan 12,52 miliar dolar AS (Rp 194,4 triliun).
Hal itu adalah prestasi gemilang Ini karena Nvidia berada di posisi terbawah di antara empat perusahaan chip terbesar pada awal tahun. Grafik pendapatan Nvidia mengalami lonjakan tajam sejak kuartal pertama tahun ini, dengan pertumbuhan 206 persen pada kuartal-III 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari pendapatan mencapai 18,12 miliar dolar AS, Nvidia meraih keuntungan sebesar 10,42 miliar dolar AS (Rp 162,8 triliun), menjadi yang terbesar di atas TSMC yang mencatat laba sebesar 7,21 miliar dolar AS (Rp 112 triliun) seperti dikutip Tom's Hardware.
Keberhasilan Nvidia dipengaruhi oleh kepemilikan properti intelektual (IP), menjadikan pendapatan dan keuntungan per chip yang dihasilkannya lebih besar dibandingkan TSMC, yang fokus pada tahap manufaktur produksi chip.
Salah satu pendorong utama pendapatan Nvidia berasal dari unit bisnis Data Center yang mencakup produk chip kecerdasan buatan. Menurut laporan Nvidia, unit bisnis ini terus mengalami peningkatan pendapatan sejak kuartal-IV tahun fiskal 2022 hingga saat ini.
Chipset Terganas
NVIDIA resmi meluncurkan chip AI terbaru H200 sekaligus menggantikan pendahulunya H100. Chip AI H200 menawarkan peningkatan signifikan, terutama pada GPU yang kini menggunakan memory jenis baru, HBM3e. Dengan HBM3e, chip AI H200 dapat mencapai memory bandwidth hingga 4.8 terabyte per detik, meningkat dari 3.35 terabyte per detik pada H100, dan kapasitas memory juga naik menjadi 141 GB dari 80 GB.
Spesifikasi baru itu akan meningkatkan performa chip, khususnya dalam bidang generative AI. NVIDIA memastikan chip H200 kompatibel dengan sistem yang telah menggunakan chip H100 sebelumnya, bahkan dapat digunakan bersamaan. Hal ini memungkinkan pengguna H100 untuk beralih ke H200 tanpa perlu mengubah sistem yang sudah ada.
Meski NVIDIA belum mengumumkan harga resmi, chip H200 dijadwalkan akan tersedia untuk pembelian pada awal tahun 2024, dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon, Google, Microsoft, dan Oracle diyakini menjadi pelanggan pertama yang akan mengadopsi teknologi ini.
Baca Juga: Lawan Deepfake, India Minta FB dan YouTube Ketatkan Algoritma AI
Baca Juga: Percepat Kinerja AI, NVIDIA Hadirkan Jaringan Ethernet Spectrum-X
Source | : | tomshardware.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR