Merespons langkah digitalisasi para penyedia layanan kesehatan di Indonesia, Kearney memaparkan lima langkah mengakselerasi transformasi. Salah satunya dengan memanfaatkan data dan teknologi AI.
Para penyedia layanan kesehatan di Indonesia telah beralih dari sistem konvensional ke digital dan mengimplementasikan layanan yang berpusat pada pelanggan.
Hal tersebut terungkap dalam studi Kearney "Regenerasi melalui PULSE rumah sakit digital: mencapai keunggulan operasional untuk memberikan perawatan berbasis nilai.”
Shirley Santoso, Partner dan Direktur Utama Kearney, mengapresiasi komitmen dan inisiatif Pemerintah Indonesia dalam mengubah fasilitas kesehatan, khususnya rumah sakit, sehingga akses masyarakat terhadap layanan kesehatan meningkat.
Sebagai contoh, pada bulan Maret 2023, Pemerintah memperkenalkan Satu Sehat Mobile untuk memperluas manfaat aplikasi PeduliLindungi di luar tujuan awalnya untuk mengelola COVID-19, termasuk sentralisasi rekam medis nasional. Inisiatif ini, menurut Shirley, mencerminkan komitmen pemerintah untuk memodernisasi rumah sakit dan meningkatkan akses publik ke data kesehatan pribadi.
Studi Kearney menunjukkan bahwa sangat penting untuk mempercepat kemajuan menuju transformasi saat ini. Shirley menambahkan bahwa dengan menggabungkan teknologi digital yang mutakhir dapat mendekatkan akses pasien ke perawatan berbasis nilai tambah.
Salah satu teknologi yang dimanfaatkan adalah artificial intelligence (AI). Memanfaatkan AI dapat membantu rumah sakit mengembangkan layanan, termasuk chatbot yang melibatkan pasien, bantuan keputusan klinis, penerjemahan bahasa, pemeriksa interaksi obat, dan penanganan pasien.
Berdasarkan temuan Kearney diketahui teknologi AI sudah digunakan oleh rumah sakit di Indonesia, dengan aplikasi mulai dari prediksi rantai pasokan rumah sakit hingga bot WhatsApp untuk interaksi dengan pasien. Teknologi AI membantu mengotomatisasi pengumpulan data menggunakan WhatsApp, mengirimkan informasi dan pemberitahuan otomatis kepada pasien di Indonesia.
"Namun, penggunaan teknologi tersebut perlu ditingkatkan agar dapat beroperasi dengan sistem yang lebih berpusat pada pasien, serta efektif dan efisien," ujar Sanath Kumar, Partner Kearney.
Laporan tersebut menyoroti bahwa rumah sakit seringkali menghadapi berbagai rintangan yang menghambat perjalanan transformasi digitalnya, seperti pendanaan yang tidak memadai, prioritas bisnis yang saling bertentangan, kurangnya tenaga kerja yang berkualitas, dan terbatasnya kapasitas untuk menerjemahkan data ke dalam wawasan yang praktis.
Model PULSE Rumah Sakit Digital dari Kearney - Prioritize (Prioritaskan), Upgrade (Perbarui), Leverage (Manfaatkan), Set up and Scale (Atur dan Ukur), dan Elevate (Tingkatkan) - merekomendasikan lima tindakan yang dapat dilakukan untuk mempercepat transformasi digital rumah sakit di Indonesia:
a) Prioritaskan inisiatif digital secara strategis: Untuk memaksimalkan digitalisasi, rumah sakit harus memiliki strategi investasi yang memberi keuntungan kepada penyedia dan juga pasien. Rumah sakit sebaiknya mengidentifikasi mitra yang tepat untuk merancang strategi dan juga investasi, serta memprioritaskan investasi berdasarkan potensi nilai tambah bagi pasien, pembeli, dan penyedia layanan. Menggambarkan visi strategis dengan rincian sub-prioritas dapat membantu rumah sakit penyesuain dengan semua pemangku kepentingan.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR