Huawei baru-baru ini memperoleh penghargaan dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Republik Indonesia berkat kontribusinya terhadap penciptaan lapangan kerja di sektor ICT.
Penghargaan yang diraih dalam kategori Perusahaan Penanaman Modal Asing Berskala Besar tersebut diberikan pada Naker Awards 2023, yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan untuk memberikan pengakuan kepada perusahaan atas dukungan dan kontribusinya terhadap penciptaan lapangan kerja dan pembangunan ekonomi lokal di negara ini.
Penghargaan diserahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, secara langsung kepada Jeffrey Wang, Vice President, Management Transformation, Huawei Indonesia. Turut menyaksikan penyerahan penghargaan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah.
Sebagai informasi, Huawei merupakan satu-satunya perusahaan penanaman modal asing yang terpilih dari empat kategori penilaian: penanaman modal dalam negeri skala besar, penanaman modal dalam negeri skala menengah, penanaman modal asing skala besar, dan perusahaan penanaman modal asing skala menengah, pada Naker Awards 2023.
Penghargaan ini bertujuan memberikan apresiasi kepada pengusaha yang melakukan praktik terbaik dalam pengelolaan sumber daya manusia, baik dalam pengembangan sumber daya manusia internal maupun eksternal.
Sebelum pemberian penghargaan, perusahaan-perusahaan tersebut menjalani serangkaian proses seleksi yang menyeluruh untuk memilih perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja unggul berdasarkan kriteria-kriteria utama, antara lain, program pengembangan ekosistem talenta digital, tingkat penyerapan lulusan baru yang tinggi, program kemampuan sumber daya manusia, program pengembangan sumber daya manusia, serta program nir kecelakaan.
Wakil Presiden, Ma’ruf Amin mengatakan, peningkatan produktivitas tenaga kerja untuk menyukseskan pembangunan ketenagakerjaan bergantung pada kolaborasi yang erat antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja.
“Pembangunan ekosistem ketenagakerjaan mulai dari pelatihan, penempatan kerja, hubungan industrial, hingga pengawasan ketenagakerjaan memerlukan kontribusi seluruh pemangku kepentingan.”
Wakil Presiden juga menekankan perlunya semua industri mendorong pengembangan kompetensi, jalur karir bagi pekerja, dan optimalisasi teknologi, termasuk kesetaraan ruang dan peluang bagi perempuan dan penyandang disabilitas, serta preferensi perekrutan tenaga kerja lokal.
Dalam sambutannya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyoroti perbaikan kondisi ketenagakerjaan Indonesia secara keseluruhan yang tercermin dari bertambahnya jumlah pekerja dan menurunnya angka pengangguran.
“Yang pasti ini bukan semata-mata hasil kerja Kementerian Ketenagakerjaan, tapi kita semua, seluruh pemangku kepentingan, ikut ambil bagian dalam pengembangan ketenagakerjaan. Kita satu kesatuan, ekosistem pembangunan ketenagakerjaan. Kolaborasi, sinergi, dan kepercayaan di antara kita akan mempercepat penyelesaian target pembangunan, ketenagakerjaan, dan bahkan menjadi modalitas utama untuk mengatasi berbagai tantangan ketenagakerjaan ke depan.”
Menteri Ida Fauziyah juga menyampaikan apresiasinya kepada Huawei yang telah menunjukkan komitmen kuat dalam membangun fundamental ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia melalui penciptaan hubungan industrial yang harmonis, tenaga kerja yang kompeten, bersertifikat, dan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR