Perusahaan teknologi NVIDIA berencana untuk mendirikan sebuah pusat baru di Vietnam untuk mengembangkan industri semikonduktor di negara tersebut.
Dalam kunjungan pertamanya ke negara Asia Tenggara tersebut, CEO NVIDIA, Jensen Huang, mengatakan bahwa perusahaannya memandang Vietnam sebagai rumah dan menegaskan rencananya untuk mendirikan pusat riset dan produksi di negara tersebut.
"Pusat riset ini akan menjadi tempat untuk menarik talenta-talenta dari seluruh dunia untuk berkontribusi dalam pengembangan ekosistem semikonduktor dan digitalisasi di Vietnam," demikian pernyataan pemerintah Vietnam yang mengutip pernyataan Huang setelah pertemuannya dengan Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh.
NVIDIA, yang telah menginvestasikan dana sebesar $250 juta di Vietnam, akan mendiskusikan kesepakatan kerja sama di bidang semikonduktor dengan perusahaan-perusahaan teknologi Vietnam dan pihak berwenang dalam sebuah pertemuan pada hari Senin (11/12/2023), sebagaimana dikutip dari Reuters.
Vietnam, yang merupakan rumah bagi pabrik-pabrik perakitan chip besar termasuk pabrik terbesar Intel di dunia, sedang mencoba untuk berekspansi ke dalam perancangan chip dan mungkin pembuatan chip karena ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China menciptakan peluang bagi Vietnam di industri ini.
Para perusahaan pembuat chip dikabarkan telah bermitra dengan perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka di Vietnam untuk menggunakan teknologi AI (artificial intelligence) di industri cloud, otomotif, dan kesehatan, berdasarkan sebuah dokumen yang diterbitkan oleh White House pada bulan September lalu menunjukkan bahwa Washington telah meningkatkan hubungan diplomatik dengan Vietnam.
Baca Juga: Tantang NVIDIA H100, AMD Luncurkan Chip AI Instinct MI300 Series
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR