Platform media sosial X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter menghadirkan layanan chatbot AI Grok milik startup xAI, yang dimiliki oleh Elon Musk. Grok sendiri terkenal dengan selera humor dan sifatnya yang memberontak. Kini Grok sudah tersedia untuk pelanggan X Premium Plus di Amerika Serikat, yang merupakan paket berlangganan tertinggi dengan biaya USD 16 per bulan dan bebas iklan.
Pelanggan setia X Premium mendapatkan akses prioritas untuk menggunakan Grok, dengan peluncuran untuk semua pelanggan dalam seminggu ke depan. Grok dapat diakses melalui aplikasi web, iOS, dan Android, dengan pengguna dapat menambahkan shortcut untuk akses cepat.
Mirip dengan chatbot terkenal lainnya seperti ChatGPT dan Bard, Grok dapat menjawab pertanyaan pengguna menggunakan input tes. Grok dihasilkan dari model AI generatif bernama Grok-1, dilatih dengan data web hingga kuartal ketiga tahun 2023 dan feedback dari asisten manusia.
Keunggulan Grok terletak pada kemampuannya menyematkan informasi real-time dari postingan di X ke dalam jawabannya, memberikan respons sesuai dengan informasi terbaru. Berbeda dengan kebanyakan chatbot AI, Grok juga dapat menjawab pertanyaan kontroversial dan memiliki sifat humor dan memberontak.
Grok, saat ini, hanya merespons pertanyaan dalam bentuk teks dan belum dapat memahami konten foto atau video. Namun, xAI berencana meningkatkan kemampuan Grok agar dapat memahami media lain seperti foto, video, dan audio.
Elon Musk, pemilik X, mengumumkan niat xAI untuk menghadirkan Grok sebagai kompetitor ChatGPT untuk pelanggan Premium+ platform X. Hal ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan platform X pada iklan, terutama dengan meningkatnya jumlah pengiklan yang meninggalkan platform tersebut.
Elon Musk juga berencana merombak X menjadi aplikasi super yang menawarkan berbagai layanan, termasuk perpesanan, jaringan sosial, dan pembayaran. xAI diluncurkan sebagai respons terhadap persaingan di dunia kecerdasan buatan, yang dianggap terlalu banyak menyensor dan kurang aman menurut pandangan Musk. Perusahaan teknologi besar seperti Microsoft dan Alphabet juga berlomba-lomba merilis produk AI setelah suksesnya ChatGPT dari OpenAI.
Terhubung ke Tesla
Tesla akan menggabungkan teknologi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan (AI) Grok, startup xAI milik Elon Musk, ke dalam mobil listriknya. Sebelumnya, Elon Musk telah memperkenalkan xAI yang menyediakan chatbot AI Grok untuk pelanggan Twitter X berlangganan premium.
Rencana Tesla yang ingin mengintegrasikan Grok ke dalam kendaraannya mencerminkan upaya besar dalam meningkatkan pengalaman pengguna, meskipun kemungkinan menuai kontroversi. Fokus Tesla adalah menciptakan mobil pintar yang lebih responsif dan interaktif melalui pemanfaatan teknologi AI milik xAI.
xAI mengembangkan chatbot dan asisten AI, mirip dengan ChatGPT dari Open AI. Grok diharapkan dapat menangani pertanyaan kompleks dengan kemampuan yang tinggi. Grok AI dalam mobil Tesla akan mengandalkan perpustakaan data dari xAI untuk meningkatkan kemampuan perintah suara. Penggunaan teknologi Grok bagian dari komitmen Tesla dalam menyediakan perintah suara yang lebih unggul di mobil listriknya.
Menurut Brian Roemmele, penguji beta awal, versi terkecil dari Grok AI akan diintegrasikan langsung ke dalam mobil Tesla dengan menggunakan daya komputasi lokal. Elon Musk sendiri menyatakan visinya bahwa mobil Tesla bukan hanya alat transportasi, tetapi juga menjadi pusat tenaga komputasi yang terdistribusi.
"Mobil tidak hanya berfungsi sebagai transportasi, tetapi juga sebagai platform komputasi terdistribusi," katanya seperti dikutip ArenaEV.
Meskipun belum jelas kapan integrasi Grok AI akan dilakukan, ketersediaannya dalam versi beta awal bagi beberapa pengguna xAI menunjukkan pendekatan peluncuran yang lebih luas.
Baca Juga: Berkat AI, Manusia Diprediksi Bekerja Hanya Tiga Hari dalam Seminggu
Baca Juga: Meta Kenalkan Imagine, Situs Pembuat Gambar Canggih Berbasis AI
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR