Saat ini perusahaan teknologi sudah mengembangkan dan menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ke dalam layanannya. Kehadiran AI terbukti mampu memberikan kemudahan operasional perusahaan dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Baru-baru ini platform musik streaming Spotify melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal kepada karyawannya dengan alasan efisiensi atau penghematan operasional perusahaan. Sepanjang 2023, Spotify tiga kali melakukan PHK; 590 posisi pada Januari, 200 posisi pada Juni, dan pekan lalu 1.500 karyawan terkena PHK.
Namun, laporan terbaru Spotify sedang fokus ke investasi AI untuk meningkatkan sektor podcasting dan audiobook. Spotify telah mengimplementasikan AI secara luas di platformnya, termasuk AI DJ dan pengenalan AI Voice Translation untuk podcast.
"Spotify memanfaatkan AI di seluruh platformnya, meluncurkan AI DJ, menyimulasikan pengalaman radio tradisional, di 50 pasar tambahan dan meluncurkan AI Voice Translation untuk podcast. Kehadiran AI bersama dengan peluncuran buku audio untuk pelanggan premium, dapat memberikan peluang bagi Spotify untuk meningkatkan keterlibatan dan monetisasi," kata Justin Patterson, (Analis Riset di KeyBanc Capital Markets).
Meskipun Spotify telah melakukan PHK sebanyak tiga kali selama tahun 2023 dengan alasan penghematan biaya, saham perusahaan telah mengalami kenaikan signifikan, naik lebih dari 30 persen dalam enam bulan terakhir dan lebih dari 135 persen year to date.
Spotify juga bermitra dengan Google Cloud pada November untuk memanfaatkan AI dalam merekomendasikan buku audio dan podcast. Perusahaan ini sebelumnya meluncurkan "AI DJ" dan menggunakan alat terjemahan suara "Whisper" OpenAI untuk menerjemahkan episode podcast berbahasa Inggris ke dalam beberapa bahasa.
Spotify juga mengeluarkan lebih dari USD1 miliar (Rp15,6 triliun) untuk podcasting, yang sebagian besar digunakan untuk kesepakatan dengan selebriti untuk membuat podcast yang tidak pernah terwujud dan mengakuisisi studio podcast yang kemudian ditutup.
"Selain investasi pada artis dan iklan, investasi pada podcast memiliki potensi cerah di masa depan," kata Douglas Anmuth dari JP Morgan.
Spotify telah mempersonalisasi pengalaman pengguna selama satu dekade, membangun teknologinya dengan menggabungkan pembelajaran mesin dan pemrosesan bahasa alami setelah mengakuisisi The Echo Nest Corp pada tahun 2014. Dengan menyusun database lagu dan artis, Spotify menciptakan playlist seperti "Daily Mix" dan "Discover Weekly," sementara metadata dan metrik membantu menyajikan pengalaman musik yang disesuaikan secara personal.
Baca Juga: Diklaim Kalahkan ChatGPT, Model AI Google Gemini Banjir Kritikan
Baca Juga: Ini Bocoran Fitur AI Windows 12, Copilot AI hingga Windows Shell
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR