Kehadiran aneka tool artificial intelligence (AI) telah memberikan “nafas” baru pada kreativitas dan produktivitas di kalangan para marketer atau pemasar. Bagaimana para pemasar dan pelaku kreatif memahami cara AI mentransformasi organisasi dan peran mereka?
Kehadiran aneka tool artificial intelligence (AI) telah memberikan “nafas” baru pada kreativitas dan produktivitas di kalangan para marketer atau pemasar. Bagaimana para pemasar dan pelaku kreatif memahami cara AI generatif atau Gen AI mentransformasi organisasi dan peran mereka?
Sehubungan dengan itu, Canva menugaskan Morning Consult untuk mensurvei 4.050 pemasar/marketer dan pelaku kreatif dari 9 negara. Responden terdiri dari, antara lain, para profesional di bidang marketing dan brand, desainer, komunikator, content creator, dan lain-lain.
Ada beberapa temuan penting dari survei berjudul “Marketing & AI Report” ini.
Sebanyak 97% para pemimpin marketing dan kreatif merasa nyaman dengan kehadiran Gen AI.
AI generatif disebut telah membuat para marketer dan pelaku kreatif lebih produktif (70%) dan kreatif (69%).
Budget yang semakin ketat, peningkatan permintaan konten, dan tenggat waktu yang terus menerus membuat para praktisi ini melirik pemanfaatan AI generatif untuk meningkatkan skala outputnya.
Namun ekosistem yang terfragmentasi dan kompleks melemahkan potensi AI. Sebanyak 75% responden paling mengkhawatirkan data perusahaan pelanggan, dan data pribadi.
Menurut 69% responden, saat ini ada terlalu banyak tool Gen AI. Sedangkan 65% menyatakan kewalahan dengan kurva pembelajaran untuk mengadopsi tool baru.
Meski merasa nyaman dengan AI, hanya 55% responden yang menerapkan batasan (guardrail) ketat dalam penggunaan AI generatif di tempat kerja.
Dalam waktu lima tahun ke depan, para pemimpin di bidang marketing dan kreatif ini memprediksi artificial intelligence akan semakin mumpuni dalam menjalankan berbagai tugas, terutama menghasilkan gambar visual (49%), membuat iklan (47%), dan menyusun posting media sosial (46%).
Dari temuan-temuan tersebut, Canva menyimpulkan bahwa AI generatif atau Gen AI telah mentransformasi pekerjaan para marketer dan pelaku kreatif. Namun adopsi yang berkelanjutan akan tergantung pada cara perusahaan mengelola risiko seputar keamanan data, pelanggaran hak cipta, dan bias yang ditimbulkan oleh AI.
KOMENTAR