Microsoft Copilot menggandeng platform pembuatan musik berbasis AI Suno untuk menciptakan sebuah fitur yang memungkinkan pengguna tanpa latar belakang musik dapat menciptakan lagu hanya melalui instruksi teks.
Suno, yang memiliki reputasi dalam komposisi musik menggunakan algoritma AI, bergabung dengan Microsoft Copilot untuk menyajikan alat yang mudah digunakan untuk menciptakan lagu. Meskipun klip audio di situs Suno terdengar mengesankan, ada beberapa keterbatasan dalam penerapannya di Copilot.
Prosesnya simpel, pengguna cukup memberikan instruksi teks dan algoritma AI akan menghasilkan lagu lengkap dengan lirik dan vokal secara otomatis. Tak hanya itu, alat AI itu juga memungkinkan pengguna membuat lagu instrumental seperti dikutip Gizmochina.
Microsoft Copilot memberikan contoh cepat seperti "buat lagu pop tentang petualangan bersama keluarga Anda" atau "buat lagu yang menggambarkan semangat pertumbuhan." Fitur ini menggunakan data pribadi yang dikumpulkan oleh Copilot selama penggunaan, menciptakan potensi lagu yang sangat dipersonalisasi.
Meskipun fitur ini sudah diluncurkan secara bertahap, pengguna mungkin perlu bersabar beberapa minggu sebelum fitur ini tersedia dalam pembaruan platform. Perlu dicatat bahwa saat ini, fitur pembuatan musik terbatas pada browser Microsoft Edge.
Pengguna harus membuka Edge, masuk ke situs web Copilot, memastikan plugin Suno aktif di bawah tab "Plugins" di sudut kanan atas. Penambahan Suno akan dirilis secara bertahap dan dijangkau oleh semua pengguna dalam beberapa minggu ke depan, sementara potensi ekspansi ke browser lain masih belum pasti.
Mampu Ringkas Video
Microsoft memperkenalkan fitur terbaru dalam layanan artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatannya Copilot, pada awal Desember. Salah satu fitur unggulan Copilot adalah kemampuannya untuk merangkum video YouTube. Dengan fitur itu, pengguna Microsoft Edge dapat meminta Copilot untuk merangkum video yang mereka tonton di situs web YouTube. Namun, perlu diingat bahwa fitur ini memiliki batasan dan hanya dapat digunakan untuk video yang dilengkapi dengan subtitle.
Mikhail Parakhin, CEO Periklanan dan Layanan Web Microsoft, menjelaskan bahwa fitur rangkuman YouTube di Copilot hanya dapat berfungsi jika video tersebut memiliki subtitle. "Jika subtitle tidak tersedia, Copilot tidak dapat merangkum video tersebut dan proses pra-pemrosesan video diperlukan untuk memastikan ketersediaan subtitle," katanya.
Penting untuk dicatat bahwa fitur itu sebenarnya tidak merangkum video secara visual, melainkan merangkum teks atau transkrip dari video tersebut. Proses yang serupa juga terjadi pada fitur merangkum rapat video Teams dan panggilan di Microsoft 365.
Microsoft mengklaim bahwa Copilot dapat langsung merangkum audio, namun kenyataannya audio perlu ditranskripsikan terlebih dahulu sebelum dapat dirangkum, seperti yang juga terjadi di Microsoft Stream.
Meskipun pemahaman awal pengguna mungkin salah terkait fitur ini, Copilot tetap dapat digunakan. Mengingat sebagian besar video di YouTube memiliki subtitle, fitur rangkuman di Copilot diharapkan dapat berfungsi untuk sebagian besar video.
Windows 12 AI
Microsoft sedang menyiapkan peluncuran Windows terbaru yang diberi nama sandi "Hudson Valley" dan berpotensi menjadi Windows 12. Kabar mengenai pembaruan ini menyebutkan rencana perilisan pada paruh kedua atau April 2024.
Hudson Valley diantisipasi membawa revolusi dalam sistem operasi dengan fokus utama pada artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Fitur unggulannya mencakup Windows Shell yang ditenagai oleh AI dan asisten AI Copilot tingkat lanjut yang beroperasi di latar belakang untuk meningkatkan berbagai fungsi, seperti pencarian, peluncuran aplikasi, manajemen alur kerja, dan pemahaman konteks seperti dikutip Gizmochina.
Pengintegrasian mendalam AI di seluruh sistem operasi memerlukan perangkat keras NPU (Neural Processing Unit) baru untuk optimalitas kinerja. Dampaknya, ada potensi bahwa komputer lama mungkin tidak mendukung beberapa fitur AI terkini. IDC memperkirakan peningkatan signifikan hingga 81 persen dalam perakitan PC AI yang dilengkapi NPU pada tahun 2027.
Laporan mencatat adanya tren adopsi AI secara umum di pasar PC, dan pembaruan terkini di Windows 11, seperti Copilot AI dan Penghapusan Latar Belakang di Paint, menunjukkan komitmen Microsoft terhadap meningkatan yang didukung AI.
Selain pembaruan Copilot AI, Hudson Valley diyakini akan membawa fitur menarik lainnya, termasuk wallpaper bertenaga AI dengan efek paralaks dinamis, kemampuan interaksi, Resolusi Super untuk meningkatkan kualitas gambar, peningkatan mode hemat energi, dan potensi desain ulang antarmuka desktop dengan baki sistem diposisikan di atas. Namun, hingga saat ini, nama resmi dan fitur lengkap Hudson Valley belum dapat dikonfirmasi.
Kompatibel AI
Microsoft aktif mengintegrasikan AI ke dalam sistem operasinya seperti Copilot di Windows dan fitur Cocreator pada aplikasi Paint yang memanfaatkan teknologi Dall-E 3 untuk menghasilkan gambar. Meskipun belum ada laporan resmi mengenai persyaratan khusus untuk Windows 12, rumor menunjukkan bahwa spesifikasi perangkatnya mampu menjalankan AI dan harus sesuai rekomendasi Microsoft dan mitra perangkat keras seperti AMD, Intel, dan Nvidia. Jika Windows 12 benar-benar mengusung banyak integrasi AI, kemungkinan ada kebutuhan requirements yang lebih tinggi agar fitur AI dapat berjalan dengan maksimal seperti dikutip Neowin.
Meskipun kabar ini masih sebatas rumor, potensi requirements khusus untuk mendukung fitur AI dapat menjadi kenyataan. Pendapat dan komentar mengenai hal ini dapat dibagikan di bawah, tetapi perlu diingat bahwa informasi ini masih dalam tahap rumor dan dapat berubah.
Punya Web AI
Microsoft mengembangkan sistem operasi varian terbaru Windows 12 yang fokus meningkatkan pengalaman pengguna ketika menjelajah web. Harapannya, Windows 12 khusus web itu mampu bersaing dan mengalahkan dominasi Chrome OS di sektor pendidikan.
Sebagai informasi, Windows 12 khusus web bukanlah pengganti untuk Windows 32-bit tradisional, melainkan sebuah alternatif modern, modular, dan ringan yang ditujukan khusus untuk perangkat pendidikan tingkat dasar. Microsoft telah memastikan rencana itu dalam memo internal yang menyatakan pembentukan tim "Windows dan Web Experience" bertugas mengembangkan produk generasi berikutnya untuk Windows dan web.
Dalam daftar pekerjaan tim tersebut, Microsoft juga akan menghadirkan pengalaman serta aplikasi Windows generasi berikutnya yang mencakup seluruh ekosistem pelanggan dan layanan awan seperti dikutip Gizmochina.
Windows 12 khusus web itu kemungkinan besar akan bergantung pada Microsoft Edge dan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Microsoft sedang menjelajahi kemungkinan penggunaan AI untuk meningkatkan kecerdasan Microsoft Edge dan memahami konten web serta perilaku pengguna.
Integrasi ini diharapkan akan memiliki dampak signifikan pada perkembangan Windows 12. Microsoft telah berusaha untuk memodernisasi Windows dengan memisahkan komponen-komponennya dalam beberapa tahun terakhir, dengan tujuan menciptakan versi sistem operasi yang lebih ringan. Contoh nyata dari upaya ini adalah Windows 10X, yang awalnya dirancang sebagai pesaing Chrome OS. Sayangnya, Windows 10X tidak pernah mencapai pasar dan masih dalam tahap pengembangan. Sementara itu, Windows 12 yang berfokus pada web diharapkan akan dirilis pada tahun 2024.
Microsoft masih harus menantikan informasi lebih lanjut mengenai fitur dan peningkatan yang akan ditawarkan oleh Microsoft dalam varian baru ini. Yang pasti, Microsoft memiliki tekad yang kuat untuk bersaing dengan Chrome OS, terutama dalam lingkup pendidikan.
Baca Juga: Cegah Penyalahgunaan, Kominfo Resmi Terbitkan Surat Edaran Etika AI
Baca Juga: Samsung Klaim Kemampuan Chip AI-nya Lebih Hemat Daya dari Chip NVIDIA
Source | : | Gizmochina |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR