Menggabungkan sifat kolaboratif open source dan kekuatan AI memungkinkan Red Hat dapat membantu perusahaan memecahkan berbagai masalah dunia dengan lebih efektif dan lebih cepat daripada yang diperkirakan banyak orang sebelum kemunculan AI. Tanpa hal itu, siapa yang akan menduga jika HCA Healthcare bisa menciptakan sistem produk analitik prediktif real time yang dengan lebih akurat dan cepat mendeteksi sepsis. Atau bagaimana NTT East mengembangkan layanan AI video yang memberikan insight bisnis cerdas dan mengurangi biaya operasional layanan sebesar 50%-60% dengan kendali manajemen dan versi yang lebih baik. Namun Red Hat tidak hanya melihat kekuatan AI bagi enterprise saat ini, tapi juga peluang-peluang yang bisa dihadirkan AI di masa depan.
1. Mengintegrasikan teknologi open source untuk merealisasikan use case
Red Hat meyakini bahwa tempat dimulainya inovasi adalah komunitas open source, dan khususnya AI, ini adalah hal yang benar. Hubungan mendalam Red Hat dengan komunitas open source, seperti Kubeflow, KServe, CodeFlare dan Ray; model-model open source dari perusahaan, seperti Hugging Face; dan pendekatan “upstream first” memungkinkan Red Hat untuk menumbuhkan kontribusi yang terbuka dan transparan, yang menghasilkan inovasi downstream dengan para mitra.
Hubungan kolaboratif Red Hat dengan mitra hardware dan software memungkinkan implementasi model AI yang fleksibel sehingga membantu pelanggan membangun solusi AI yang lebih lengkap, mulai dari persiapan dan akuisisi data, hingga pengawasan dan perawatan, dan akselerasi hardware, yang berlandaskan use case unik pelanggan.
2. Mempercepat time-to-value
Red Hat mengumpulkan data scientist dan pengembang untuk menyediakan aplikasi AI dengan lebih cepat dan lebih reaktif terhadap perubahan – membantu bergerak dari hipotesis ke pengembangan model, implementasi, dan pengukuran, dengan sekaligus mendorong efisiensi dan kolaborasi di semua tim.
Ada banyak kesamaan antara pipeline yang digunakan untuk aplikasi tradisional dan yang digunakan untuk pengembangan model. Saat model dan aplikasi berubah, Red Hat OpenShift AI dan Red Hat OpenShift membantu praktisi MLOps maupun DevSecOps untuk dengan cepat melakukan iterasi melalui tool yang membantu membangun guardrail yang benar. Otomatisasi dan penyderhanaan proses ini bisa membantu organisasi mendapatkan efisiensi dan efikasi yang lebih besar.
3. Mengimplementasikan aplikasi AI di mana saja
Red Hat membantu organisasi membangun, mengimplementasikan, mengelola dan mengoperasikan aplikasi AI di semua cloud – public atau private, di on-premise atau di edge – pada skala besar dan dengan kemampuan keamanan yang lebih besar, memberikan pelanggan kemampuan untuk menggelar platform komputasi yang lebih fleksibel dan konsisten. Fleksibilitas ini memungkinkan Red Hat untuk mendukung organisasi yang peduli dengan privasi, gravitasi atau kedaulatan data dengan memindahkan model AI lebih dekat dengan sumber data, membantu mereka membangun dan menggunakan model AI selaras dengan aturan-aturan yang membatasi pergerakan data.
Alih-alih melawan, terkadang Anda harus merangkul gravitasi data dan Red Hat OpenShift memungkinkan hal tersebut. Dengan Red Hat OpenShift dan Red Hat OpenShift AI, perusahaan dapat melatih (model AI) di cloud dan membawanya kembali ke data center jika Anda membutuhkan GPU dalam jumlah besar untuk waktu latihan yang lebih pendek. Perusahaan bahkan bisa menyewa (GPU) di cloud.
4. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
Red Hat menyediakan platform yang dibutuhkan untuk pengembangan dan implementasi AI berskala besar dengan cepat. Red Hat juga mengintegrasikan AI ke platform-platform yang sudah ada untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi tim operasional dan tim pengembang, sehingga memudahkan penggunaannya. Hal ini sangat penting bagi organisasi yang harus berinovasi dengan cepat sekaligus menghadapi berbagai tantangan, seperti kelangkaan talenta. Contohnya, Red Hat Ansible Lightspeed dengan IBM watsonx Code Assistant memanfaatkan generative AI untuk menghasilkan kode Ansible yang selaras dengan praktik terbaik Red Hat, dan membantu menjembatani kesenjangan keterampilan otomatisasi TI.
Kemampuan melakukan scaling dengan tepat setelah mengintegrasikan AI ke dalam produk juga merupakan pertimbangan penting bagi perusahaan. Red Hat Openshift AI memperhitungkan hal ini dengan memungkinkan perusahaan menambah jumlah replika, atau bahkan mengimplementasikan beberapa replika, dari satu model ke beberapa klaster di beberapa cloud.
Dibangun dengan landasan transparansi dan pilihan, solusi AI yang siap tersedia untuk enterprise dari Red Hat memungkinkan perusahaan mengaplikasikan AI pada bisnis sehari-hari. Kekuatan AI ada di sini, terbuka, nyata, dan bisa jadi milik Anda dengan dukungan Red Hat.
KOMENTAR