Qualcomm baru-baru ini meluncurkan prosesor premium terbarunya, Snapdragon XR2 Plus Gen 2 sekaligus bersaing dengan produk Apple. Prosesor itu merupakan penyempurnaan dari pendahulunya, Snapdragon XR Gen 2 yang digunakan pada Meta Quest 3.
Menurut The Verge, Snapdragon XR2 Plus Gen 2 dapat memberikan persaingan serius terutama terkait kualitas visual yang superior dengan resolusi tinggi jika dibandingkan dengan produk Apple, Vision Pro. Prosesor itu mendukung resolusi hingga 4.3K dengan frame rate 90 fps, mengungguli versi sebelumnya yang hanya memiliki resolusi 3K. Snapdragon XR2 Plus Gen 2 juga memiliki kemampuan untuk mendukung 12 kamera bersamaan untuk mendeteksi pergerakan tubuh dan wajah dengan lebih akurat.
Qualcomm mengklaim bahwa prosesor itu mengalami peningkatan performa sekitar 15 persen dibandingkan dengan model sebelumnya. Desainnya secara khusus ditujukan untuk memberikan pengalaman optimal dalam Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR).
Prosesor itu dikembangkan dengan kolaborasi dari lima ahli, termasuk HTC, menunjukkan komitmen Qualcomm untuk meningkatkan kualitas produksinya. Dengan persaingan yang semakin ketat di pasar teknologi ini, respons dari produsen lain seperti Samsung dan Google sangat diantisipasi. Terlebih lagi, Apple baru-baru ini juga meluncurkan produk terbarunya, Vision Pro, yang juga menawarkan pengalaman AR dan VR yang luar biasa.
Dijual Februari
Apple mulai menggenjot produksi perangkat Apple Vision Pro dan segera menjualnya di pasar mulai Februari 2024. Sebelumnya, Apple telah memperkenalkan Vision Pro pada pertengahan 2023 yang menawarkan pengalaman Augmented Reality/Virtual Reality (AR/VR), meskipun belum dijual saat itu. Proyeksi tanggal peluncuran Vision Pro pertama kali muncul dari jurnalis teknologi Bloomberg Mark Gurman. Harganya yang diperkirakan mencapai 3.499 dolar AS atau sekitar Rp54,6 juta memperkuat alasan Apple untuk memperkenalkannya secara terpisah.
Apple akan memperkenalkan Apple Vision Pro bersamaan dengan software baru bernama visionOS. Pembaruan visionOS kemungkinan akan dilakukan pada akhir 2024. Dengan spesifikasi mencakup chipset Apple M2 Ultra dan R1, Vision Pro menjanjikan pengalaman "natural control" melalui gerakan tangan, mata, dan perintah suara. Pengguna dapat menggunakan perangkat ini selama dua jam dengan baterai atau lebih lama saat diisi daya menggunakan kabel.
Setelah itu, Vision Pro dijanjikan memiliki "natural control" mengikuti gerakan tangan, mata, hingga perintah suara sehingga pengguna bisa nyaman menyelami realitas campurannya. Perangkat ini dipastikan rilis terlebih dahulu di AS dan mungkin bisa dirilis di negara-negara lainnya.
Apple akan menjual headset Apple Vision Pro secara eksklusif dan mengharuskan calon pembeli Vision Pro untuk memesan (inden) terlebih dahulu. Apple juga akan menyediakan area khusus di tokonya agar calon pembeli bisa menjajal headset Vision Pro. Strategi pemesanan headset Vision Pro itu mirip dengan Apple Watch pertama kali diluncurkan pada 2015.
Analis Bloomberg Mark Gurman yang mengatakan Apple akan membebaskan pengguna menjajal Vision Pro dan Apple akan memastikan headset itu benar-benar pas di kepala pengguna, sekaligus melengkapinya dengan sisipan lensa yang dibutuhkan.
"Anda harus memesan perangkat ini terlebih dahulu supaya Apple bisa memastikan ukuran perangkat ini sesuai dengan kepala Anda," katanya.
Apple juga sedang mengembangkan aplikasi iPhone yang bisa memindai kepala pengguna untuk menentukan apakah ukuran light seal yang mencegah cahaya masuk sudah sesuai. Saat Apple membuka penjualan Vision Pro secara online pada awal 2024, kabarnya Apple akan meminta calon pembeli menyediakan ukuran lensa yang mereka gunakan dan hasil scan kepala.
Apple Vision Pro sendiri akan meluncur di Amerika Serikat pada awal tahun depan dengan harga USD 3.499. Gurman mengatakan headset Vision Pro baru akan tersedia di negara lain pada akhir tahun 2024.
Apple juga akan memboyongnya ke Inggris dan Kanada, diikuti negara lainnya di Asia dan Eropa. Apple belum berencana menjual Vision Pro lewat peritel pihak ketiga setidaknya sampai tahun 2025 seperti dikutip The Verge.
Produksi Vision Pro sendiri kabarnya sempat mengalami masalah dan Apple memperkirakan hanya akan menjual 900.000 unit pada tahun pertama. Namun target itu harus dipangkas menjadi 400.000 unit karena display OLED yang digunakan terlalu mahal.
Baca Juga: Chatbot AI ChatGPT Dapat Gantikan Peran Google Assistant di HP Android
Baca Juga: Intel Buat Perusahaan Software AI Articul8 AI, Tawarkan Keamanan Data
Source | : | The Verge |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR