Sendbird, platform komunikasi Application Programming Interface (API), memaparkan empat tren komunikasi digital di tahun 2024 yang sedikit banyak dipengaruhi kehadiran artificial intelligence (AI).
Memasuki tahun baru, Sendbird memperkirakan, tren komunikasi digital akan semakin dipengaruhi oleh masifnya inovasi teknologi dan akan berpengaruh terhadap komunikasi brand dengan pelanggan.
Tahun 2023 menjadi momentum kebangkitan dalam ranah interaksi human-to-machine, dengan peluncuran ChatGPT oleh OpenAI yang disambut dengan luar biasa oleh masyarakat dunia, termasuk pengguna di Indonesia.
Pemanfaatan AI generatif, model bahasa besar (LLM), dan chatbot yang kian masih membuat interaksi human-to-machine menjadi sangat cerdas dan personal. Khususnya perkembangan ChatGPT yang semakin pesat membuat teknologi mampu mengikuti cara berkomunikasi manusia dalam skala besar, dalam berbagai bahasa, secara instan.
Inilah prediksi dan tren komunikasi digital yang disampaikan oleh CEO & Co-Founder Sendbird, John S. Kim.
1. Urgensi terhadap moderasi dan etika dalam komunikasi
Memasuki era matriks, kini menjadi semakin sulit untuk mengetahui apakah yang kita baca, dengar, lihat, dan rasakan itu nyata atau tidak. Ketika berselancar di dunia maya, baik menelusuri LinkedIn, menonton YouTube, hingga membaca komentar-komentar pengguna media sosial, menjadi sulit untuk memastikan keaslian dan kenyataan konten-konten tersebut. Dengan bantuan teknologi, semakin mudah untuk membuat akun secara acak, melakukan trolling, menggunakan AI untuk menghasilkan pesan, gambar, atau video palsu, dan menggunakan bot untuk menciptakan bot baru.
Ruang digital kita semakin terinvasi, yang membuat keamanan dan keasliannya semakin diragukan. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi AI generatif dan chatbot, peningkatan keamanan dan kontrol juga perlu dilakukan.
Identifikasi indikator-indikator dalam keamanan konten digital perlu dikembangkan, baik oleh pemerintah atau asosiasi terkait. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkomitmen untuk memberikan peluang terhadap pemanfaat teknologi baru seperti AI, melalui pembuatan regulasi dan kebijakan penggunaan AI di Indonesia guna mendukung pemanfaatannya secara optimal.
Untuk itu, diperlukan dorongan dari semua pihak untuk memastikan moderasi dan etika dalam era komunikasi digital yang kian tak terbendung perkembangannya. Kemenkominfo menambahkan, sejak adanya kekhawatiran di kalangan masyarakat tentang perkembangan AI dan evolusinya, pemanfaatan AI harus dilakukan secara inklusif dan bertanggung jawab.
2. Pengalaman komunikasi asinkron yang berpusat pada pengguna
Komunikasi asinkron merujuk pada interaksi percakapan non real-time, yang memungkinkan pengguna mengirimkan pesan balasan secara tertunda, seperti email atau layanan komunikasi customer support yang modern.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR