GPT Store sedang menghadapi masalah dengan munculnya banyak chatbot yang menjadi pacar virtual AI yang mungkin melanggar aturan OpenAI terkait "berdedikasi untuk membina persahabatan romantis atau melakukan aktivitas yang diatur."
Meskipun OpenAI belum memberikan penjelasan rinci tentang aturan tersebut, beberapa chatbot tampaknya melanggar kebijakan tersebut. Meskipun Amerika Serikat (AS) menunjukkan minat tinggi dalam penggunaan chatbot untuk aspek sosial, hal ini bertentangan dengan kebijakan OpenAI.
Walau begitu menurut riset terbaru pada 2023 silam, publik Amerika Serikat memang lebih banyak berminat menggunakan layanan chatbot untuk kebutuhan seperti pertemanan hingga berpacaran. OpenAI memberikan peringatan agar pengguna berhati-hati dengan informasi yang mungkin keliru dari layanan ChatGPT di GPT Store
Adapun GPT Store baru saja resmi dibuka pada 10 Januari lalu dan kini sudah mulai banyak diakses dari pengguna dari seluruh dunia. Namun, OpenAI memberikan peringatan bahwa para pengguna harus tetap berhati-hati dalam menggunakan berbagai fitur yang ada sebab tetap saja ada kemungkinan layanan ChatGPT memberikan informasi atau rekomendasi yang keliru.
Baca Juga: IMF Prediksi 60 Persen Pekerjaan di Negara Maju Bakal Digantikan AI
Baca Juga: Apple Menutup Divisi AI Siri, Ratusan Karyawan Terancam PHK
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR