Era artificial intelligence (AI) kian nyata. Berbagai organisasi pun bergegas mempersiapkan strategi data. Ini prediksi Twilio tentang tren 2024 yang akan memengaruhi strategi pemilik brand di Indonesia dalam pengelolaan data dan interaksi dengan pelanggan.
Beberapa di antara tren itu adalah peningkatan literasi data dan edukasi tentang privasi data konsumen, penerapan satu strategi data, dan minimalisasi data.
1. Literasi Data & Privasi Data Konsumen
Di kawasan Asia Pasifik, menurut Twilio, literasi data di kalangan karyawan dan edukasi privasi data konsumen akan menjadi landasan yang menentukan arah perkembangan bisnis yang semakin mengandalkan data.
Penerapan UU Perlindungan Data Pribadi akan mendorong peningkatan transparansi terkait pengumpulan, penggunaan, dan berbagi data, dan secara umum akan mensyaratkan pelaku usaha di Indonesia untuk menjadi lebih bertanggung jawab.
Oleh karena itu, literasi data akan menjadi komponen utama dari program peningkatan kapasitas dan rekrutmen karyawan. Lebih lanjut, Twilio berharap organisasi bisnis bersikap lebih proaktif dalam melakukan edukasi terkait privasi data konsumen, termasuk dengan cara menyampaikan informasi terkait privasi yang mudah dimengerti serta mendampingi konsumen dalam memutuskan sejauh mana mereka ingin melindungi data mereka.
Atribusi, pengukuran, dan personalisasi skala besar akan menjadi pertimbangan utama bagi para pelaku usaha dalam mengelola data konsumen dan berinteraksi dengan mereka, di samping hal-hal terkait privasi, persetujuan, dan tata kelola. Semua hal tersebut disebut Twilio akan berdampak pada operasional dan strategi yang diterapkan pemasar dan praktisi data di berbagai vertikal industri.
2. Platform Data
Platform data sebagai elemen yang menyatukan organisasi dan keputusan untuk menerapkan strategi data disebut Twilio sebagai tanggung jawab bersama jajaran pimpinan perusahaan.
Mengutip temuan IDC, 50% dari 1.000 organisasi bisnis terbesar di Asia menyatakan bahwa di tahun 2024, mereka akan mengadopsi CDP (customer data platform) sebagai layanan data pelanggan perusahaan untuk menangani transaksi real time.
Platform data modern, yang diharapkan dapat mengurai penyimpanan data tradisional dalam setiap divisi bisnis, akan menjadi kekuatan yang menyatukan berbagai tim dan fungsi dalam sebuah organisasi bisnis dengan satu strategi data yang sama.
Dengan kian pentingnya peranan data dalam menentukan arah kebijakan dan menemukan peluang baru, organisasi bisnis akan fokus pada pengembangan strategi data tunggal. Di era baru ini, bukan hal aneh bagi para pimpinan utama, termasuk Chief Technology Officer (CTO), Chief Marketing Officer (CMO), Chief Product Officer (CPO), dan Chief Revenue Officer (CRO), untuk bekerja sama menetapkan visi data dari suatu organisasi.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR