Pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) untuk mendukung pembangunan sektor strategis telah menjadi perhatian hampir seluruh negara di dunia. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menyatakan Pemerintah Republik Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk merespons penggunaan teknologi AI secara positif dan memperkuat ekosistem AI nasional.
"Misalnya pada sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sektor lain. Sehingga capaian-capaian ini perlu terus kita dukung karena AI akan menjadi benchmark penguasaan teknologi digital dalam 5 sampai 10 tahun mendatang," ujarnya usai menghadiri Workshop Planning Contributions and Important Stakeholders to Include dalam Forum Global UNESCO tentang AI di Brdo Congress Centre, Slovenia.
Wamen Nezar Patria menilai perkembangan dan pertumbuhan ekosistem AI membawa dampak yang positif terutama dari sisi penggunaan yang dapat mempermudah dan membantu sektor-sektor strategis. Menurutnya, saat ini kesiapan Indonesia masih dalam tahap pengembangan AI. Oleg karena itu, Kementerian Kominfo tengah mengadopsi model yang sudah dibuat di negara-negara maju.
“Sejumlah foundation model kita adopsi bahkan kita juga ikut mengembangkan misalnya Generative AI untuk Natural Language Processing oleh sejumlah startup juga beberapa pemrosesan data dengan menggunakan AI di bidang marketing. Juga sudah terlihat di sektor kesehatan, pertanian dan beberapa sektor lain yang saya kira terus berkembang dan meluas penggunaan AI ini,” tuturnya.
Wamenkominfo mengidentifikasi ada dua pola pengaturan pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial. Perbedaan pendekatan itu lebih diwarnai oleh dinamika dari dialog mengenai Tata Kelola AI Global. “Ada yang mencoba horizontal dimana orientasinya lebih kepada prinsip yang dilakukan dalam pengembangan AI yang diadopsi oleh negara-negara Uni Eropa. Ada juga yang pendekatan vertikal yang langsung kepada sektor-sektor yang dilakukan oleh Amerika dan China,” jelasnya.
Menurut Wamen Nezar Patria, saat ini berbagai negara di dunia tengah saling berkompetisi dalam global racing untuk pengembangan AI seperti yang dimotori oleh Amerika dan Cina serta sebagian negara Eropa.
"Kita juga melihat ada global concern yang muncul karena risiko-risiko pengembangan AI ini terhadap masyarakat di berbagai sektor dan di berbagai aspek kehidupan masyarakat," jelasnya.
Wamenkominfo Nezar Patria memastikan bahwa Pemerintah Indonesia akan selalu mendukung pengembangan AI di Indonesia.
"Kominfo dalam hal ini mendukung penuh upaya-upaya pengembangan AI yang sudah dilakukan oleh perusahaan stratup dan juga sejumlah perusahaan teknologi baik nasional maupun global yang beroperasi di Indonesia," tandasnya.
Baca Juga: Dijual Rp52 Juta, Harga Asli Apple Vision Pro Hanya Rp22 Juta
Baca Juga: Guru dan Siswa Wajib Punya, Ini 10 Aplikasi AI untuk Proses Belajar
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR