Apple resmi meluncurkan perangkat terbarunya Apple Vision Pro yang menawarkan pengalaman baru dalam dunia VR/AR. Namun, perangkat Apple Vision Pro itu juga mendapatkan sentimen negatif dari penggunanya. Bahkan, ada beberapa pengguna Apple Vision Pro yang tidak kuat menggunakan perangkat itu dalam 14 hari.
Banyak alasan pengguna tidak nyaman dengan Apple Vision Pro, mulai dari alasan kenyamanan, kesehatan dan produktivitas. Banyak pengguna yang mengeluhkan masalah penggunaan Apple Vision Pro seperti sakit kepala, motion sickness, dan bahkan ada yang mengalami pembuluh darah pecah di mata.
Beberapa juga merasa bobot Apple Vision Pro sangat berat dan tidak nyaman digunakan di kepala. Detail mengenai durasi pemakaian Vision Pro tidak dijelaskan, namun diyakini memiliki dampak terhadap masalah yang dihadapi pengguna. Apple juga belum memberikan batasan yang jelas terkait durasi aman penggunaan perangkat ini.
Dari segi produktivitas, banyak pengguna mengalami kesulitan dalam menavigasi antarmuka saat menggunakan aplikasi, mulai dari mengatur jendela hingga membuat slide. Mereka juga merasa kurang tertarik dengan aplikasi yang tersedia untuk Vision Pro, baik untuk hiburan maupun keperluan kerja.
Meskipun demikian, beberapa pengguna yang mengembalikan Vision Pro masih menyatakan ketertarikan untuk mencoba generasi selanjutnya dari perangkat ini. Mereka berharap bahwa versi berikutnya akan memiliki desain yang lebih ringan, nyaman, dan menyediakan lebih banyak aplikasi yang berguna.
Harga Murah
Apple baru saja menjual kacamata AR Vision Pro dengan harga fantastis hanya USD3.499 atau sekitar Rp52 juta. Ternyata, biaya asli atau produksi Apple Vision Pro sebenarnya hanya sekitar USD1.509 atau Rp22,4 juta atau setengah dari harga jualnya. Harga produksi Vision Pro tidak diungkap secara resmi oleh Apple, namun bocoran harga tersebut berasal dari akun @Tech_Reve di Twitter. Berdasarkan analisis Bill of Material (BoM) yang dilakukan, biaya produksi Vision Pro dapat diuraikan.
Komponen Apple Vision Pro paling mahal adalah dua layar internal yang diproduksi oleh Sony, masing-masing harga layarnya sekitar USD350 sehingga total biaya untuk display-nya mencapai USD700 atau sekitar Rp10 juta
Sementara itu, perakitan oleh mitra manufaktur LuxShare mencapai USD130 per unit, sementara chip Apple M2 sekitar USD120. Biaya total untuk bodi headset, termasuk rangka aluminium dan tali kainnya, juga mencapai USD120 per unit.
Sedangkan, komponen lainnya, seperti memori, RAM, Wi-Fi, chip Bluetooth, lensa layar, kamera eksternal, dan lain-lain, jauh lebih murah. Secara keseluruhan, biaya produksi Vision Pro diperkirakan mencapai USD1.509, berdasarkan harga publik untuk berbagai komponen. Meskipun demikian, Apple mungkin membayar harga yang berbeda, atau bahkan lebih rendah, untuk suku cadang ini mengingat posisinya dan hubungan dengan pemasok.
Terinstal ChatGPT
OpenAI resmi menghadirkan chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ChatGPT ke dalam perangkat Apple Vision Pro. Secara desain, tampilan aplikasi ChatGPT versi Vision Pro sangat mirip dengan versi iPhone dan iPad. Namun, pengguna Apple Vision Pro sudah dapat menjajal fitur terbaru GPT 4 Turbo, yang mendukung input suara dan gambar sehingga pengguna dapat berbicara dengan chatbot itu tanpa perlu mengetik pertanyaan.
Meskipun Vision Pro hanya tersedia di AS, aplikasi ChatGPT menandai langkah menuju interaksi yang lebih alami antara manusia dan AI dalam lingkungan augmented reality. Integrasi itu memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan AI melalui berbagai format, termasuk teks, suara, dan input visual. Meski gratis di visionOS App Store, pengguna dapat memilih langganan untuk fitur-fitur canggih dan respons yang lebih cepat.
Melalui postingan X milik Open AI, tampilan antarmuka aplikasi ChatGPT versi Apple Vision Pro masih terlihat sama dengan versi aplikasi smartphone maupun browser. Jadi tidak terlihat lebih 3D ataupun tampak seperti dunia virtual. Jendela ChatGPT hanya ditampilkan dalam mode floating di hadapan pengguna seperti dikutip Gizmochina.
ChatGPT menjadi salah satu aplikasi pertama yang memanfaatkan visionOS, sistem operasi Apple untuk Vision Pro, yang dirancang untuk integrasi konten digital dengan dunia nyata tanpa hambatan. Apple Vision Pro mencakup fitur-fitur canggih seperti Optic ID untuk autentikasi biometrik melalui pelacakan mata dan pengenalan iris mata, Spatial Audio untuk pengalaman suara yang nyata, dan VisionKit untuk pengembangan aplikasi.
Tentunya, peluncuran aplikasi ChatGPT berbasis Vision Pro adalah bagian dari strategi OpenAI untuk memperluas teknologi AI generatifnya ke berbagai platform, mengingat sebelumnya ChatGPT sudah tersedia di iPhone dan iPad. Saat ini AppStore menawarkan lebih dari 600 aplikasi lain yang dirancang untuk berbagai tujuan, memastikan ekosistem yang kaya bagi pengguna Vision Pro.
Baca Juga: Model AI Google Gemini 1.5 Pro Tawarkan Performa dan Efisensi Tinggi
Baca Juga: Berkat Laris Manis Chip AI, Nilai Kapitalisasi NVIDIA Kalahkan Amazon
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR