SoftBank Group mengumumkan proyek ambisius 'Izanagi' yang akan membangun pabrik chip AI senilai USD100 miliar atau Rp1.5 triliun. Tentunya, kehadiran pabrik chip AI SoftBank itu akan berhadapan langsung dengan NVIDIA sebagai penguasa pasar chip AI di dunia.
Investasi itu menandai pergeseran fokus SoftBank dari investasi startup ke sektor chip AI yang sedang berkembang dengan pesat. Perusahaan chip AI "Izanagi" akan menggabungkan keahlian perancangan chip dari Arm, yang dimiliki oleh SoftBank, untuk menciptakan semikonduktor canggih yang dioptimalkan untuk komputasi AI. Penggunaan instruksi Arm dalam pengembangan chip menjadi salah satu strategi utama perusahaan ini.
Masayoshi Son sebagai pemilik SoftBank memiliki sumber dana pribadi sebesar USD 41 miliar untuk mendukung pengembangan "Izanagi," dan SoftBank sedang mencari tambahan dana hingga USD 70 miliar dari lembaga keuangan di Timur Tengah. Potensi investasi total untuk proyek Izanagi mencapai USD 100 miliar.
Meskipun persaingan di pasar chip AI semakin ketat dengan hadirnya pemain besar seperti NVIDIA, Intel, dan AMD, SoftBank yakin bahwa ada ruang untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan tersebut. Permintaan akan chip AI terus meningkat, memperkuat keyakinan SoftBank dalam potensi pasar ini.
Masih Lama
Baru-baru ini, Masayoshi Son selaku CEO SoftBank Group mengatakan bahwa dirinya yakin teknologi AGI alias Artificial General Intelligence akan terwujud dalam waktu 10 tahun dari sekarang. AGI merupakan teknologi artificial intelligence (kecerdasan buatan) yang digadang-gadang mampu melampaui kecerdasan manusia di hampir semua bidang.
Berbicara pada ajang konferensi SoftBank World 2023, Son mengatakan bahwa dia yakin teknologi AGI akan sepuluh kali lebih cerdas daripada jumlah total semua kecerdasan manusia. Saat ini, dia juga melihat kemajuan pesat dalam teknologi generative AI yang menurutnya telah melampaui kecerdasan manusia di bidang-bidang tertentu.
"Salah jika mengatakan bahwa teknologi AI tidak bisa lebih pintar dari manusia karena teknologi ini diciptakan oleh manusia," ujar Son dikutip dari Reuters.
"Teknologi AI sekarang sudah belajar sendiri, berlatih sendiri, dan menyimpulkan sendiri, ini sama seperti manusia," sambung Son.
Son telah berbicara tentang potensi teknologi AGI - biasanya menggunakan istilah "singularitas" - untuk mengubah bisnis dan masyarakat selama beberapa tahun, tetapi ini adalah pertama kalinya dia memberikan garis waktu untuk pengembangannya.
Dia juga memperkenalkan ide "Artificial Super Intelligence" pada konferensi tersebut yang diklaimnya akan terwujud dalam 20 tahun lagi dan akan melampaui kecerdasan manusia dengan 10.000 faktor. Son sendiri dikenal dengan beberapa keputusan cerdiknya yang telah mengubah SoftBank menjadi raksasa investasi di bidang teknologi.
Dirinya juga cenderung membuat klaim yang keras tentang dampak transformatif dari sebuah teknologi baru. Prediksinya tentang internet seluler sebagian besar terbukti, sementara prediksinya tentang IoT (Internet of Things) tidak terbukti.
Baca Juga: Jepang Pakai AI dan Big Data Comblangkan Warganya yang Jomblo
Baca Juga: Garap Enterprise, Superkomputer NVIDIA Punya Ribuan Chip AI GPU H100
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR