Anthropic meluncurkan model AI terbaru Claude 3 yang menawarkan inovasi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Model AI itu hadir dalam tiga varian yaitu Haiku, Sonnet, dan Opus yang menjadi varian tercanggih.
Claude 3 Opus berhasil mengungguli GPT-4 dan Gemini dalam beberapa aspek, menandai peningkatan signifikan dari versi sebelumnya, Claude 2.1. Varian-varian Claude 3 ini menawarkan kemampuan analisis, prediksi, kreasi konten, dan coding yang lebih baik, serta kemampuan untuk berinteraksi dalam bahasa non-Inggris dan memahami data visual seperti foto atau grafis.
Claude 3 Opus menjadi sorotan utama dengan kemampuannya yang superior dalam berbagai bidang, termasuk matematika dasar, pengetahuan ahli tingkat sarjana, dan pengetahuan ahli tingkat pascasarjana.
Model AI itu juga memiliki jendela konteks yang besar, hingga satu juta token, memungkinkannya untuk mengolah teks dalam skala yang lebih besar. Pengguna dapat mengakses Claude Sonnet dan Opus melalui claude.ai, dengan Sonnet tersedia sebagai model gratis dan Opus memerlukan langganan versi Pro.
Sementara Claude 3 Haiku masih dalam tahap pengembangan dan akan dirilis dalam waktu dekat. Dengan munculnya model-model baru seperti Claude 3, persaingan di dunia AI semakin sengit. OpenAI diprediksi akan segera merilis model terbarunya sebagai respons terhadap kemunculan Claude 3 dan Gemini Ultra.
Model Opus juga disebut memiliki tingkat pemahaman mendekati tingkat manusia dalam mengerjakan tugas-tugas yang rumit.Ketiga model ini memiliki jendela konteks hingga 200 ribu token. Sementara, Opus dapat ditingkatkan hingga satu juta token. Artinya, Claude 3 Opus diperkirakan dapat mengolah teks hingga 700 ribu-an kata dalam sekali eksekusi.
Saat ini, Claude Sonnet dan Opus sudah dapat diakses melalui claude.ai. Sonnet tersedia sebagai model bawaan untuk pengguna gratis. Namun, untuk mengakses Opus, kamu perlu berlangganan versi Pro seharga Rp300 ribuan per bulan. Sementara, Claude 3 Haiku belum tersedia untuk publik. Ia rencananya baru akan dirilis dalam waktu dekat. Persaingan dalam dunia AI tampaknya makin memanas. OpenAI diwanti-wanti akan segera merilis model terbarunya setelah Gemini Ultra dan Claude 3 hadir menantang dominasinya.
Versi Pro Berbayar
Anthropic meluncurkan chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan Claude Pro versi berbayar dari asisten berbasis web mereka yang disebut Claude.ai. Chatbot Claude Pro adalah antarmuka percakapan untuk model bahasa besar Claude 2. Sama seperti ChatGPT yang menyediakan pembungkus aplikasi untuk GPT-3.5 dan GPT-4, Claude.ai adalah antarmuka untuk model Claude 2.
Perbedaan utama yang diklaim oleh perusahaan adalah bahwa chatbot mereka memiliki jendela konteks yang lebih panjang, menghasilkan keluaran yang lebih cepat, dan memiliki kemampuan penalaran yang lebih kompleks daripada ChatGPT Plus milik OpenAI.
Anthropic mengungkapkan beberapa pengguna mengharapkan untuk dapat mengunggah lebih banyak file dan melakukan percakapan dalam jangka waktu yang lebih lama. Dengan Claude Pro, pelanggan sekarang dapat mengakses model terbaru mereka dengan lima kali lipat lebih banyak penggunaan.
Claude Pro akan tersedia dengan biaya $20 per bulan atau £18 per bulan, yang memberikan akses prioritas ke chatbot selama periode lalu lintas tinggi dan akses awal ke fitur-fitur baru saat fitur-fitur tersebut diluncurkan. Seperti ChatGPT Plus, Claude Pro juga memiliki kemampuan untuk menulis teks, merangkum, melakukan analisis, memecahkan teka-teki logika, dan banyak lagi.
Meskipun kemampuannya serupa, Claude Pro memiliki keunggulan dengan jendela konteks yang lebih besar, yaitu 100.000 token untuk memproses sekitar 75.000 kata sekaligus, sementara ChatGPT hanya dapat memproses sekitar 8.000 token dalam mode GPT-4.
Keunggulan Claude AI
Saat ini ChatGPT jadi chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan paling populer di pasar dengan ratusan pengguna setiap bulannya. ChatGPT berbasis model bahasa besar (LLM) GPT-3.5 hadir dalam versi gratis di publik.
Jika Anda ingin ChatGPT yang lebih canggih lagi, Anda bisa mencoba berlangganan bulanan ChatGPT Plus yang berbasis LLM GPT-4. Kesuksesan OpenAI memperkenalkan ChatGPT itu menginspirasi perusahaan teknologi lainnya untuk memperkenalkan layanan serupa seperti Bing AI dari Microsoft, Bard dari Google, dan Claude dari Anthropic, sebagai contoh.
Anthropic, perusahaan fokus pada keamanan dan riset AI memperkenalkan chatbot AI Claude 2 yang menawarkan banyak keunggulan dibanding ChatGPT.
Berikut adalah keunggulan Claude AI yang tidak dimiliki oleh fitur ChatGPT seperti dikutip ZDNet:
Mengolah dan Merangkum Berkas yang Diunggah
Salah satu keunggulan utama Claude AI adalah kemampuannya untuk mengunggah dan mengolah berkas dalam percakapan. Pengguna dapat mengunggah berkas dengan mengklik lampiran atau menggeser dan meletakkannya ke area masukan teks. Hingga lima berkas dengan ukuran total 10MB dapat ditambahkan sekaligus. Claude secara otomatis akan merangkum berkas yang diunggah, selain itu, hal ini juga memungkinkan chatbot AI untuk memahami konteks informasi dari berkas tersebut selama percakapan.
"Cara Ini memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan lebih lanjut terkait dokumen atau teks tersebut, bahkan untuk hal-hal yang tidak tercakup dalam rangkuman," tulis Anthropic di dalam situsnya.
Sebagai contoh, jika pengguna mengunggah studi medis dalam bentuk PDF, Claude dapat memahami isinya dan menjawab pertanyaan seperti tujuan studi atau persentase peserta dengan hasil tertentu.
Berkas yang dapat diunggah mencakup dokumen Word, PDF, .txt, .csv, dan lainnya. Meskipun Claude tidak dapat mengolah spreadsheet Excel, kamu bisa mengonversinya menjadi PDF sebelum mengunggahnya untuk dirangkum.
Mengolah Lebih Banyak Kata daripada ChatGPT
Peluncuran Claude 2.0 membawa kapasitas token hingga 100 ribu, memungkinkan masukan dan keluaran yang lebih panjang. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memasukkan sekitar 75 ribu kata dalam setiap permintaan.
Claude memiliki kapasitas konteks 100 ribu, jauh lebih besar daripada ChatGPT yang hanya memiliki 8 ribu konteks. Konteks ini memungkinkan chatbot AI menghasilkan bahasa alami dengan memanfaatkan dataset besar yang digunakan dalam pelatihannya, untuk memahami hubungan kontekstual antara kata dan frasa.
Dengan kata lain, konteks ini menyediakan informasi latar belakang seperti percakapan sebelumnya, alur komunikasi dalam percakapan, dan preferensi pengguna, yang membantu chatbot AI memahami situasi yang sedang dibicarakan. Kapasitas konteks Claude memungkinkannya untuk mengolah dan merangkum dokumen panjang, termasuk studi ilmiah, buku, dan laporan. Claude juga mampu menghasilkan teks panjang hingga beberapa ribu kata.
Menyajikan Informasi Setelah Tahun 2021
Claude dilatih dengan data hingga Desember 2022, dan Anthropic mengklaim bahwa ia memiliki pengetahuan tentang beberapa peristiwa hingga awal 2023. Di sisi lain, ChatGPT hanya dilatih dengan data hingga September 2021.
Meskipun keduanya tidak dapat mengakses internet, Claude memiliki informasi tentang peristiwa yang tidak diketahui oleh ChatGPT, seperti produk-produk yang diluncurkan oleh Apple tahun lalu dan spesifikasi dari lini smartphone Samsung Galaxy S23 yang dirilis pada Februari 2023.
Mengakses Tautan dan Merangkum Konten Web
Pengguna tidak hanya dapat menambahkan dokumen ke dalam percakapan dengan Claude, tetapi juga dapat menyisipkan tautan dan meminta ringkasan tentang konten yang terkait. Ketika tautan dimasukkan, Anthropic memberi peringatan bahwa Claude mungkin menghasilkan konten yang bersifat semu ketika merangkum tautan tersebut. Dalam beberapa kasus, hal ini terbukti benar.
Karena hasil rangkuman yang mungkin tidak sepenuhnya akurat, fitur ini saat ini sedang diperbaiki oleh Anthropic.
Baca Juga: Kominfo Optimalkan Pemanfaatan AI dengan Bangun Budaya Inovasi
Baca Juga: Tecno Kenalkan Asisten AI Terbaru Ella, Dapat Ubah Kata Jadi Gambar
.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR