Meski menyasar kelas bisnis, laptop ini menggunakan speaker yang mumpuni untuk kebutuhan hiburan. Ini ditandai dengan hadirnya total 4 speaker yang terdiri dari dua speaker di sisi bawah dan dua speaker lainnya di sisi atas, tepat di sebelah keyboard. Sebagai pelengkap, speaker ini sudah mendukung teknologi Dolby Atmos. Hasil pengujian kami, speaker ini memang terasa lebih kencang namun tidak pecah. Kombinasi empat speaker ini juga membuat kualitas suara khususnya musik atau film jadi terdengar lebih wide.
Sebagai penopang performa, ThinkPad X1 Carbon menggunakan prosesor Intel Core i7-1365U. Prosesor Intel Core generasi ke-13 dengan nama kode Raptor Lake ini digunakan karena menawarkan performa kencang dengan efisiensi tinggi yang kerap digunakan pada laptop tipis. Hal ini bisa dilihat dari spesifikasi prosesor tersebut yang memiliki 2 performance core dan 8 efficient core. Prosesor ini berbasis platform Intel vPro yang biasa disematkan bagi kebutuhan pebisnis karena menawarkan solusi keamanan tambahan bagi perusahaan.
Laptop ini menggunakan RAM dengan kapasitas 16 GB berjenis LPDDR5 yang terpasang secara permanen alias on-board. Artinya Anda tidak bisa melakukan upgrade untuk komponen ini. Namun untuk penggunaan bisnis, kapasitas ini jelas sudah mumpuni. Sementara storage-nya menggunakan SSD generasi terbaru dengan jalur PCIe Gen 4.0 x4 dengan kapasitas 512 GB. Performanya cukup baik, meski bukan yang terbaik untuk generasi terbaru. Kecepatan baca dan tulis yang mampu ditoreh mencapai 3000-an MB/s menjadi bukti hal tersebut. Dan Lenovo hanya menyediakan satu slot SSD saja. Jadi jika ingin menambah kapasitas, Anda mesti mengganti SSD 512 GB tersebut dengan kapasitas yang lebih besar.
Performa Menyesuaikan
Pengujian performa diwakiliki dengan beberapa aplikasi benchmark dan antaranya melalui Cinebench R23 yang kami looping sebanyak 10x berturut-turut guna melihat kestabilan performanya. Pengujian ini kami lakukan hanya untuk membuktikan performa prosesor saat beban tinggi. Ini juga untuk melihat kemampuan thermalnya dalam mendinginkan prosesor saat beban kerja tinggi. Dan pengujian ini tidak mewakili penggunaan sehari-hari yang cenderung memiliki beban lebih rendah.
Saat full load, frekuensi clock naik turun di kisaran angka 2,1 GHz sampai 3,5 GHz GHz. Frekuensi ini memang disesuaikan dengan suhu agar tetap dalam batas aman. Tidak heran jika sistem ini bekerja cukup baik karena saat full load, dari HWinfo suhu rata-rata terpantau hanya di kisaran 69 derajat saja.
Laptop ini memang bukan ditujukan untuk gaming. Namun kami tetap mencoba performanya ketika menjalankan game guna melihat seberapa jauh performa yang ditawarkan Intel iris Xe Graphics. Pengujian diwakili dengan benchmark game Aliens vs Predator berbasis directX11 dimana pada resolusi full HD mampu mendapatkan skor hingga 40-an fps. Jadi jika Anda memaksakan diri untuk bermain game memang masih dimungkinkan asal pengaturan grafis diturunkan atau pada konfigurasi grafis paling rendah.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR