Penulis: Choon Teck Lim (HP Indonesia Managing Director)
Sebagai negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia, sektor pendidikan di Indonesia harus melayani lebih dari 62 juta siswa yang tersebar di seluruh nusantara. Karena itulah, pemerataan akses pendidikan berkualitas harus menjadi prioritas utama.
Empat tahun belakangan, digitalisasi menjadi kunci upaya pemerintah dalam implementasi program Merdeka Belajar. Sekarang, hasil positifnya sudah mulai terlihat. Survei tentang transformasi pendidikan di Indonesia menunjukkan 75% guru merasa kebijakan Merdeka Belajar membantu menyederhanakan proses pembelajaran serta memberi ruang untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Penelitian lain mengungkapkan anak didik yang belajar secara digital menunjukkan peningkatan signifikan dalam bidang bahasa dan matematika.
Digitalisasi di bidang pendidikan juga akan membawa dampak yang lebih besar terhadap literasi digital dan mendukung keterampilan masa depan. Melalui digitalisasi, literasi digital akan makin tertanam dan membekali siswa dengan keahlian masa depan. Meski skor indeks literasi digital Indonesia meningkat menjadi 3,54 pada tahun 2022, perlu diingat bahwa dunia tengah bergerak menuju era kecerdasan buatan (artificial intelligence — AI) mendominasi automasi pekerjaan dan meningkatkan produktivitas, yang berdampak signifikan pada dunia kerja dalam beberapa dekade mendatang. Kesiapan Indonesia untuk menghadapi era tersebut harus menjadi perhatian utama.
Teknologi Memperkuat Akses Pendidikan yang Adil
Menyokong pendidikan dengan pola pikir digital-first harus dimulai dari para pendidik dan kurikulum. Pemerintah dan sektor swasta bisa bekerja sama untuk memfasilitasi adopsi internet dan perangkat pintar. Langkah ini dapat meningkatkan akses guru ke platform dan materi pelatihan yang tepat. Dengan demikian, guru dapat belajar sesuai kecepatan mereka sendiri, melaksanakan praktik dan tugas dengan mudah, serta mengintegrasikan pembelajaran mereka ke dalam kelas.
Bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), HP meluncurkan Semangat Guru Virtual Learning Series pada masa pandemi, untuk membekali guru dalam menyelenggarakan sistem pembelajaran campuran yang efektif dan menarik. Diluncurkan pada Juni 2023, program Semangat Guru yang kini meluncurkan seri ketiganya telah memberikan dampak bagi 14,35 juta siswa dan guru di seluruh wilayah Indonesia.
Inisiatif ini juga berdampingan dengan Online Teaching Assistant, sebuah platform yang berisi panduan bagi guru dalam menavigasi pembelajaran modern. Secara keseluruhan, platform ini membantu guru untuk menjadi lebih efektif dan memberikan materi inspiratif dalam mengajar daring, sehingga membantu siswa untuk mendapatkan kemampuan digital yang lebih berkualitas.
Dengan demokratisasi alat belajar yang inovatif, HP berharap dapat menciptakan dampak yang berkelanjutan dan transformatif, terutama di komunitas yang kurang terlayani, yang mana kebutuhan akan hasil belajar yang lebih baik dan kesempatan yang setara menjadi makin penting. Hingga saat ini, HP Indonesia telah mendorong hasil pembelajaran yang lebih baik bagi 15,37 juta orang.
Membangun Peta Jalan Transformasi
Menghadirkan teknologi informasi dan komunikasi bisa menjadi terobosan di dunia pendidikan, khususnya dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih kolaboratif, terhubung, adaptif, dan inovatif. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan panduan yang jelas untuk transformasi digital.
Panduan transformasi digital dalam pendidikan ini akan menilai kebutuhan, tantangan, dan kapasitas sistem sekolah agar dapat memberikan peta jalan yang transformatif. Panduan ini juga harus berkelanjutan, dapat diterapkan secara luas, dan terstruktur sehingga dapat memimpin proses pembaharuan pengalaman belajar.
HP telah mengembangkan kerangka kerja transformasi digital untuk lembaga pendidikan bernama Reinvent the Classroom International (RTCi) atau Transformasi Pembelajaran Inovatif (TPi). Kerangka kerja ini mendukung sekolah dalam membuat desain awal transformasi digital mereka.
TPi dirancang untuk membantu sekolah mengembangkan kepemimpinan dan visi, membekali guru dengan keterampilan yang tepat, serta menginspirasi ide-ide kreatif untuk meningkatkan produktivitas akademis siswa. Semuanya berorientasi pada partisipasi yang lebih besar dalam masyarakat digital. Hingga saat ini, enam sekolah di Jakarta, Tangerang, Bogor, dan Surabaya telah merasakan manfaat kerangka kerja dari HP tersebut.
Mempersiapkan Pemuda untuk Masa Depan Pekerjaan
Pada masa depan, dunia kerja membutuhkan para lulusan dengan kemampuan beradaptasi cepat (cognitive flexibility), melek digital, dan memiliki kecerdasan dalam mengambil keputusan (decision-making). Selain itu, mereka juga perlu memiliki kecerdasan emosi dan sosial (emotional and social intelligence) serta pola pikir yang inovatif agar dapat sukses. Sebuah survei oleh Economist Impact mengungkapkan bahwa kemampuan analisis data, teknologi informasi, dan pemasaran digital menjadi keahlian teknologi terdepan yang paling diprioritaskan. Oleh karena itu, lingkungan belajar yang didukung teknologi memegang peranan penting dalam menggali potensi siswa, terutama di jenjang pendidikan tinggi.
Bekerja sama dengan sejumlah universitas, HP menggagas Campus of the Future untuk mendukung pembelajaran, penelitian, dan kolaborasi. Inisiatif ini bertujuan menciptakan ruang belajar yang modern, interaktif, dan berpusat pada siswa, sehingga memicu penelitian yang siap menghadapi masa depan. Melalui ruang belajar yang dirancang secara pedagogis dan didukung teknologi terbaru, HP berupaya memberdayakan siswa dengan pengalaman belajar yang lebih baik untuk saat ini dan masa depan.
Agar generasi penerus Indonesia berkembang, akses yang adil ke pendidikan berkualitas dan berbasis teknologi harus tersebar luas dalam waktu dekat. Kita sedang melihat kemajuan besar di bidang ini, dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta. Kolaborasi ini menciptakan peluang belajar yang lebih baik di seluruh negeri, dan memastikan bahwa tidak ada anak bangsa yang tertinggal.
Penulis | : | Cakrawala Gintings |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR