Perusahaan terkemuka yang bergerak di bidang AI Customer Analytics asal Amerika 1datapipe yang baru-baru ini hadir secara resmi di Indonesia dengan membawa solusi berbasis kecerdasan buatan (AI). Teknologi ini dipercaya mampu membantu industri keuangan di Indonesia dalam mewujudkan target nasional inklusi keuangan 90 persen pada tahun ini.
Geraldi Dzakwan, Senior Data Scientist dari Provenir yang turut hadir dalam kegiatan daring tersebut mengatakan bahwa ada tiga tantangan teknologi AI dalam membantu inklusi finansial. Pertama adalah credit history di mana tidak diketahui orang tersebut pernah bayar kredit atau tidak karena mayoritas mereka tidak punya akses terhadap layanan perbankan.
“Bagaimana cara mengatasinya? Kami menggunakan banyak data alternatif, yang paling mudah misalnya adalah telekomunikasi. Contohnya, jika rata-rata orang di Jakarta menghabiskan 75 ribu rupiah dalam satu bulan untuk layanan telekomunikasi, maka jika ada yang top up di atas 150 ribu bisa dikatakan mereka di atas rata-rata dan layak diberikan pinjaman kredit. INni yang biasa kita gunakan untuk credit assessment," ucapnya.
Tantangan kedua, kata Geraldi, adalah jumlah dan variasi data. Populasi di Indonesia yang berumur 17 tahun ke atas jumlahnya hampir 200 juta lebih.
“Banyak data terkait angka seperti penghasilan dan juga data terkait teks seperti media sosial, alamat, dan sebagainya. Kita mengolah variasi data sehingga kita bisa menentukan Financial Inclusion Score di mana rentangnya mulai dari nol hingga satu. Semakin dekat ke angka 1, maka semakin pantas mendapatkan kredit,” jelasnya.
Beragamnya demografi Indonesia merupakan tantangan lain yang dihadapi teknologi AI.
“Kami tidak menginginkan AI menggunakan data-data sensitive seperti agama, ras, gender dan lainnya. Sehingga dalam pengambilan keputusan tidak ada kejadian seseorang tidak bisa mendapatkan kredit karena alasan agama atau ras tertentu," pungkasnya.
Geraldi juga mengatakan bahwa media sosial bisa dijadikan sumber data alternatif dalam melakukan penilaian kredit. Sebagaimana diketahuin, Indonesia adalah negara dengan jumlah pengguna media sosial terbesar di dunia.
“Kami akan memanfaatkan data media sosial yang lebih detil lagi. Contoh, apakah di media sosial seseorang melakukan aktifitas pembelian. Data-data yang lebih dalam lagi seperti jumlah followers juga mencerminkan kemampuan finansial. Ini target kami ke depannya," ujarnya.
AI Customer Analytics dari 1datapipe mengintegrasikan lebih dari 350 atribut data yang dipersonalisasi, sehingga memberikan solusi analisis menyeluruh dan inklusif dengan wawasan mendalam terkait pelanggan. Solusi ini mampu mengidentifikasi individu dengan visibilitas terbatas di biro kredit, yang sebenarnya aman secara finansial dan memenuhi syarat untuk memperluas akses produk keuangan. API terpadu, yang dirancang untuk upaya teknis yang rendah dan integrasi yang lancar, menawarkan tiga skor AI Customer Analytic berbeda yang merupakan bagian integral dari solusi inklusi keuangan inti 1datapipe. Klien dapat berintegrasi ke dalam platform pengambilan keputusan atau alur kerja apa pun dalam waktu kurang dari 10 menit.
Baca Juga: Perbankan Wajib Punya!, Teknologi AI 1datapipe Bisa Cegah Kredit Macet
Baca Juga: Microsoft AI Copilot Pro Meluncur di Indonesia, Ini Biaya Langganannya
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR