NVIDIA memperkenalkan platform perangkat keras dan perangkat lunak GROOT yang dapat membuat robot bergerak menyerupai manusia atau Humanoid dengan bantuan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan generatif. Kehadiran teknologi AI membuat robot itu lebih hidup dan memiliki kemampuan seperti manusia pada umumnya.
Platform NVIDIA itu memungkinkan robot humanoid menanggapi bahasa, video, demonstrasi manusia, dan pengalaman lainnya dengan bantuan AI generatif dan perangkat lainnya. GR00T sendiri adalah singkatan dari Generalist Robot 00 Technology, yang dirancang sebagai foundation model untuk sebuah perusahaan dalam menciptakan robot humanoid milik mereka sendiri. Nvidia memperkenalkan platform baru itu dalam konferensi pengembang tahunannya GTC di California.
"Robot sangat cerdas dan responsif serta mampu bekerja di industri manufaktur berat. NVIDIA juga bekerja sama dengan ekosistem simulasi dan robot global untuk mempercepat pengembangan dan adopsi teknologi tersebut," kata Rev Lebaredian (Wakil Presiden NVIDIA).
Dalam pengembangan platform robot Humanoid AI itu, NVIDIA melibatkan sebuah super komputer super cerdas Jetson Thor yang berbasis GPU AI dan perangkat keras NVIDIA terbaru GB200 Blackwell. NVIDIA mengklaim daya komputasi Jetson Thor memungkinkan robot AI itu menjalankan tugas kompleks dan berinteraksi dengan peralatan dan manusia lainnya.
Dengan fitur AI generatif GR00T, software yang terintegrasi di robot AI itu dapat belajar dan meningkatkan keputusan mereka berdasarkan pengalaman, melalui proses yang dikenal sebagai reinforcement learning. Nantinya, NVIDIA akan menjual model robotik yang telah dilatih sebelumnya, dilengkapi dengan software untuk meningkatkan kinerja sensor multi-kamera pada lengannya.
Hadirnya kabar ini seolah menandakan keseriusan beberapa perusahaan teknologi yang serius menggarap robot humanoid. Bisa jadi dalam beberapa tahun kedepan kita melihat teknologi yang satu ini akan semakin banyak, sama seperti kehadiran AI yang dalam beberapa tahun terakhir ini semakin marak.
GB200 Blackwell
NVIDIA memperkenalkan chip AI dan GPU AI terbaru GB200 yang terintegrasi di GPU Blackwell 200 dalam ajang GTC 2024. Blackwell B200 menawarkan peningkatan kinerja dan efisiensi yang signifikan, mampu mencapai 20 petaflops FP4 berkat 208 miliar transistor.
Tak hanya itu, chip AI Blackwell B200 juga akan menggantikan chip AI H100 yang sudah sangat populer di pasar. Sebagai perbandingan, chipset GB200 menawarkan kinerja 30 kali lipat lebih baik dari H100 dalam inferensi LLM sambil mengurangi konsumsi energi 25 kali lipat, dan tujuh kali lebih cepat dalam benchmark GPT-3 LLM.
Artinya, chip tersebut bisa menyokong inovasi AI yang lebih mumpuni. Reuters melaporkan pengumuman chip dan software baru dari Nvidia akan menentukan apakah raksasa tersebut bisa mempertahankan dominasinya meraup 80 persen pasar chip AI di tahun ini.
NVIDIA juga memberikan perbandingan efisiensi daya, di mana 2.000 unit GPU Blackwell dapat melatih model dengan 1,8 triliun parameter hanya dengan 4 megawatt, jauh lebih efisien daripada GPU Hopper sebelumnya yang membutuhkan 8.000 unit GPU dan 15 megawatt.
Selain itu, NVIDIA juga merancang chip switch jaringan baru yang dapat menangani 576 GPU dengan kecepatan komunikasi 1,8 TB/s, mengatasi masalah komunikasi dalam sistem yang menggunakan banyak GPU. NVIDIA juga memperkenalkan solusi lengkap bagi perusahaan dengan rak pendingin NVL72 yang memungkinkan 36 CPU dan 72 GPU dalam satu rak dengan cairan pendingin.
Beberapa perusahaan besar seperti Oracle, Amazon, Google, dan Microsoft berencana untuk mengintegrasikan rak NVL72 ini ke layanan cloud mereka. Arsitektur GPU yang digunakan dalam GPU Blackwell B200 kemungkinan akan menjadi dasar bagi seri RTX 5000 yang akan datang.
NVIDIA juga mencatat antusiasme dari beberapa raksasa teknologi seperti Amazon, Alphabet, Microsoft, OpenAI, dan Oracle yang mengantre untuk membeli chip terbaru mereka. Selain itu, NVIDIA sedang beralih dari penjualan chip tunggal menjadi penjualan sistem secara keseluruhan. Mereka juga memperkenalkan beberapa alat perangkat lunak baru, termasuk microservices yang meningkatkan efisiensi dalam berbagai aplikasi AI.
Kembali ke chip B200 yang disebut 30 kali lebih kencang, Huang belum merinci hal-hal teknis lainnya. Misalnya, seberapa besar data yang diperlukan untuk melatih chatbot dengan chip tersebut. Selain itu, harga chip juga belum diumbar.
NVIDIA sendiri sukses mengubah citra perusahaan dari sebelumnya hanya terkenal di kalangan pecinta game komputer, menjadi raja chip AI global. Nvidia juga berhasil menjadi primadona Wall Street dengan penjualan dua kali lipat di tahun fiskal terkini, melebihi USD 60 miliar.
Baca Juga: Apple Akuisisi Startup Darwin AI untuk Ciptakan Model AI Generatif
Baca Juga: Apple Pertimbangkan Pakai Teknologi Google Gemini AI dan ChatGPT
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR