Samsung akan meluncurkan chip akselerator AI pertamanya Mach-1 pada awal 2025. Kabar tersebut diungkap dalam rapat antar pemegang saham perusahaan, seperti yang dikutip dari SeDaily. Chip Mach-1 akan menjadi chip akselerator AI berbasis ASIC dan dilengkapi dengan memori LPDDR, menjadikannya jauh lebih efisien daripada chip akselerator AI lainnya.
Meskipun demikian, Mach-1 tidak akan langsung bersaing dengan produk high-end NVIDIA seperti H100, B100, atau B200, karena fokusnya adalah pada aplikasi edge computing yang beroperasi on-device. Mach-1 memiliki fitur inovatif yang mengurangi kebutuhan bandwidth memori untuk inferensi AI hingga sekitar 0,125x, menghasilkan pengurangan sebesar 87,5% dibandingkan dengan produk high-end sebelumnya.
Hal itu memberikan Samsung keunggulan dalam efisiensi dan biaya, dengan chip ini kemungkinan akan ditujukan untuk perangkat rendah daya yang membutuhkan proses inferensi AI secara lokal. Chip Mach-1 telah diverifikasi menggunakan FPGA dan desain fisiknya masih dalam tahap finalisasi. Perkiraan peluncurannya adalah pada awal tahun 2025. Meskipun tidak disebutkan secara langsung, tampaknya chip Mach-1 adalah hasil kerja sama dengan Naver, seperti yang telah dilaporkan sebelumnya.
Garap Pesanan Chip 2nm
Samsung telah menerima pesanan pertama untuk chip 2nm yang akan digunakan dalam AI Accelerator. Chip ini direncanakan untuk masuk ke tahap produksi massal pada tahun 2025. Samsung Foundry, divisi manufaktur chip kontrak dari Samsung, mengumumkan penerimaan pesanan untuk memproduksi chip 2nm (SF2), bersama dengan pesanan untuk memori HBM dan Layanan Advanced Packaging. Meskipun klien-klien spesifik tidak diungkapkan, Samsung Foundry telah memperoleh pelanggan untuk chip 2nm tersebut.
Chip 2nm dari Samsung diharapkan memberikan peningkatan performa sebesar 25% dibandingkan dengan teknologi proses 3nm GAP, sambil mengurangi penggunaan daya sebesar 12% dan mengurangi ukuran chip hingga 5% dibandingkan dengan 3nm GAP.
Meskipun Samsung telah mendapatkan pesanan untuk chip 2nm dari klien yang tampaknya bukan perusahaan besar, TSMC telah melaporkan antrean pesanan dari Apple dan Intel untuk chip 2nm (N2). Apple diperkirakan akan menjadi pengguna pertama chip 2nm dari TSMC dengan SoC yang diharapkan muncul pada iPhone 17 Pro Series tahun 2025.
Walau begitu, Samsung diyakini akan menawarkan harga yang lebih bersaing, dan Qualcomm telah menunjukkan minat untuk memproduksi sebagian Snapdragon 8 Gen 4 di Samsung Foundry.
Keunggulan Chipset 2 nm TSMC
Pabrikan semi konduktor ternama di dunia TSMC akan memproduksi chipset tercanggih fabrikasi 2 nm pada 2025. Padahal, smartphone tercanggih saat ini iPhone 14 Pro Max menggunakan chip A 16 Bionic dengan fabrikasi 4 nm.
Bayangkan! iPhone 14 Pro Max dengan chipset 4 nm sudah memberikan performa yang powerful dan irit daya. Bagaimana dengan chipset berbasis 2 nm?. TSMC menjamin chip 2 nm akan jauh lebih kuat dan efisien dibanding chipset yang ada di pasar saat ini.
TSMC telah mengirimkan 1.000 orang R&D untuk bekerja di pabrik barunya di Taiwan sekaligus menjadi pabrik manufaktur semikonduktor yang canggih seperti dikutip Gizmochina. Tentunya, teknologi 2 nm buatan TSMC itu akan mengalahkan kemampuan chip 3 nm dalam hal kecepatan dan konsumsi daya.
Sebagai perbandingan, chip 2 nm akan 10-15 persen lebih cepat daripada chip 3 nm saat menggunakan voltase daya yang sama. Chipset 2 nm itu akan mengkonsumsi daya 25-30 persen lebih sedikit daripada chip 3 nm saat beroperasi pada kecepatan yang sama.
Kemajuan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja perangkat yang menggunakan chip tersebut, menawarkan kecepatan pemrosesan yang lebih cepat sembari mengonsumsi lebih sedikit energi. Langkah TSMC untuk mempersiapkan produksi 2 nm mungkin tampak tidak signifikan pada awalnya, tetapi sebenarnya ini adalah masalah yang sangat besar.
TSMC memproduksi chip untuk puluhan raksasa teknologi, termasuk Apple dan Nvidia. Ini berarti bahwa produksi 2 nm dapat menghasilkan ponsel, komputer, kartu grafis, dan konsol game yang jauh lebih bertenaga. Ukuran yang lebih kecil dan konsumsi energi yang lebih sedikit dari chip 2 nm juga dapat membantu mengatasi masalah panas berlebih. Ini dapat membuat konsol genggam dan laptop gaming lebih stabil dan andal.
Baca Juga: Balas AS, China Larang Perangkat PC Pakai Chip Intel dan OS Windows
Baca Juga: Apa Keuntungan Pengembang Ikut AI Acceleration Program dari Intel?
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR