Google menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk melindungi alam dan menjaga keberlanjutan planet dalam menghadapi ancaman perubahan iklim yang semakin nyata. Dalam sebuah acara dengan wartawan Asia Pasifik, Google memperkenalkan inisiatif 'Google AI Now' yang mampu mengurangi dampak perubahan iklim dengan memanfaatkan AI dalam proyek-proyek konservasi.
Salah satu bukti nyatanya, Google menggunakan teknologi AI untuk memetakan pertanian dan memantau hasil panen untuk membantu petani mengoptimalkan produksi mereka. Selain itu teknologi AI juga dapat mendeteksi bangunan lainnya dan wilayah tempat pepohonan tumbuh. Dengan begitu, setiap petani bisa memperkirakan wilayah yang layak ditanami dengan batasan yang jelas.
"Sudah saatnya kita mengambil aksi. Kami akan terus berkomitmen untuk mendorong dampak nyata melalui inovasi terbuka ini," kata Director of Google Research India Manish Gupta dalam paparannya.
Google juga mengembangkan model AI hidrologi untuk memperkirakan datangnya banjir secara akurat sehingga bisa menyelamatkan warga. Inovasi itu berpotensi menyelamatkan banyak nyawa dan memitigasi dampak buruk banjir, yang saat ini mengancam hampir seperlima populasi dunia.
Google juga memiliki Project Green Light yang dapat menyelesaikan permasalahan emisi di perkotaan dengan mengoptimalkan lampu lalu lintas perkotaan dengan mengurangi jumlah pemberhentian dan emisi di persimpangan masing-masing hingga 30 persen dan 10 persen. Inisiatif itu telah menunjukkan hasil positif di 12 kota di seluruh dunia.
Tak hanya itu, Google juga menggunakan teknologi AI untuk mengurangi pembentukan awan contrail dalam penerbangan. Dengan mengembangkan peta prakiraan, pilot dapat memilih rute yang meminimalkan pembentukan contrail, sehingga menawarkan jalan yang optimal untuk mengurangi emisi. Hasilnya, teknologi AI memungkinkan pilot menghindari hingga 50 persen pembentukan contrail pada penerbangan tertentu.
Selain itu Google juga terlibat dalam proyek MethaneSAT yang melacak emisi metana dan bekerja dengan peneliti di Australia untuk melindungi hutan rumput laut dari pemanasan global. Dengan menganalisis ribuan citra satelit resolusi tinggi, AI dapat mempercepat penelitian genetik untuk mengidentifikasi rumput laut tahan panas yang dapat mengisi kembali terumbu karang yang semakin menipis.
Meskipun mengejar inovasi AI yang ambisius, Google menekankan tanggung jawabnya dalam memastikan bahwa manfaat penggunaan AI jauh lebih besar daripada dampak negatifnya. Google akan terus fokus menciptakan keberlanjutan lingkungan dan pengembangan AI yang etis.
Baca Juga: Microsoft Tambahkan AI Copilot ke Aplikasi Photo, Ini Kemampuannya
Baca Juga: Google Hadirkan Chatbot AI Gemini ke Layanan Google Message
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR