Menurut standar industri, satu sampai dua pembaruan per bulan dianggap sebagai frekuensi yang ideal untuk mempertahankan kinerja dan keamanan aplikasi.
Ketika pengembang meninggalkan aplikasi mereka tanpa memberikan pembaruan dalam jangka waktu yang panjang, maka data, perangkat, dan keamanan pengguna akan terekspos terhadap ancaman siber.
Presiden Direktur PT ITSEC Asia Tbk, Joseph Lumban Gaol juga menerangkan bahwa berdasarkan regulasi yang ada, seluruh aplikasi yang masuk ke dalam platform resmi memang akan ditinjau secara menyeluruh terkait performa dan keamanannya.
Aplikasi-aplikasi tersebut juga akan dihapus apabila terdeteksi tidak mendapatkan pembaruan dalam jangka waktu yang lama.
Namun, tidak menutup kemungkinan apabila seseorang telah memiliki aplikasi tersebut selama beberapa tahun, dan tanpa sadar aplikasi tersebut telah ditinggalkan oleh pengembangnya.
“Hal ini tentu dapat berpotensi untuk membuka celah serangan malware dan bug. Ketika malware atau bug masuk ke dalam sistem, mereka dapat mencuri informasi yang ada dalam perangkat pengguna tanpa terdeteksi. Artinya, mengabaikan pembaruan patch keamanan untuk perangkat lunak apa pun di sistem dapat menyebabkan infeksi jangka panjang,” ungkap Joseph.
Pengguna sebagai end-user juga perlu memperhatikan aspek pembaruan aplikasi ini. Teknik manajemen aplikasi yang baik di dalam perangkat seluler mereka juga dapat melindungi mereka dari serangan siber.
“Seringkali orang mengabaikan pembaruan aplikasi di handphone mereka. Bisa karena lupa untuk melakukan pembaruan, malas karena terlalu banyak aplikasi yang ter-install di handphone, atau bahkan mereka tidak sadar bahwa aplikasi yang ada di dalam perangkat mereka sudah memasuki fase ‘Abandoned’," cetus Joseph.
Sebagai salah satu perusahaan keamanan siber, ITSEC Asia turut memberikan beberapa tips dan cara terbaik dalam menerapkan manajemen aplikasi pada perangkat seluler:
1. Pastikan hanya mengunduh aplikasi yang dibutuhkan
Pengguna seringkali membiarkan aplikasi-aplikasi yang ada dalam perangkat mereka, meskipun aplikasi tersebut sangat jarang atau tidak pernah digunakan.
Kebiasaan ini tentunya dapat berdampak buruk terhadap keamanan perangkat mereka.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR