OpenAI baru saja meluncurkan fitur Memory untuk pengguna ChatGPT Plus di dunia kecuali pasar Eropa dan Korea. Fitur itu akan mengingat dan mengenali preferensi pengguna saat berinteraksi dengan chatbot. Hal itu membuat pengguna tidak perlu menuliskan preferensinya secara berulang ketika berinteraksi dengan chatbot soal hal serupa.
Fitur itu mampu membuat respons chatbot menjadi lebih personal dengan cara mengingat detail yang relevan dari percakapan sebelumnya. Pengguna dapat mengontrol apa yang disimpan dan diingat oleh ChatGPT, serta dapat mematikan fitur ini atau menghapus ingatan secara manual. Fitur ini juga tersedia untuk pelanggan ChatGPT Team dan Enterprise untuk menghasilkan respons yang lebih relevan dan efisien sesuai dengan gaya dan preferensi pengguna.
OpenAI mengatakan pengguna tetap memiliki kendali atas apa yang disimpan dan diingat ChatGPT (dan apa yang digunakan untuk pelatihan tambahan). Pengguna dapat mematikan fitur memory kapan saja dengan cara klik "Settings" > "Personalization" > "Memory". Saat memori mati, pengguna ChatGPT Plus tidak akan membuat atau menggunakan memori.
Jika ingin ChatGPT melupakan sesuatu, pengguna tinggal berikan perintah. Pengguna juga dapat melihat dan menghapus kenangan tertentu atau menghapus semua ingatan dalam pengaturan. Caranya "Settings" > "Personalization" > "Manage Memory".
OpenAI mengatakan, ingatan ChatGPT berkembang seiring interaksi pengguna dan tidak terkait dengan percakapan tertentu.
Paling Sering Dipakai
Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) mengungkapkan saat ini artificial intelligence (AI) menjadi topik hangat dibahas di berbagai forum, termasuk dalam konteks hubungan internasional. Teknologi AI memiliki potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan fisik atau virtual, mengingat AI dapat menghasilkan berbagai output seperti prediksi, konten, rekomendasi, atau keputusan, melalui input yang diterimanya.
Apalagi teknologi AI memegang peranan penting di masa depan dan pengaruhnya meluas ke berbagai sektor pembangunan seperti pelayanan publik, kesehatan, dan pendidikan. Investasi global dalam bidang AI mencapai USD60 miliar pada 2020, dengan prediksi peningkatan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2025.
Selama periode September 2022 hingga Agustus 2023, terjadi lonjakan kunjungan AI di dunia internet, mencapai lebih dari 24 miliar, menandai adopsi teknologi AI yang signifikan oleh masyarakat global. Menurut Writerbuddy, rata-rata pertumbuhan bulanan mencapai sekitar 236,3 juta kunjungan, dengan Chat GPT menjadi penyumbang terbesar. Chat GPT membantu dalam pengambilan keputusan bisnis, pembuatan konten multibahasa, komunikasi melalui email, pembuatan salinan situs web, perbaikan kesalahan kode, penerjemahan informasi, dan ringkasan data yang cepat.
Selain Chat GPT, terdapat berbagai AI lainnya seperti Character AI, QuillBot, Midjourney, Hugging Face, Google Bard, NovelAI, CapCut, JanitorAI, dan Civitai yang memiliki penggunaan dan manfaat yang beragam dalam berbagai sektor dan negara. Tren ini menunjukkan eskalasi penggunaan AI dalam berbagai aspek kehidupan dan industri, menjanjikan masa depan yang lebih terhubung dan cerdas di era digital.
Berikut daftar 10 AI terbaik dengan kunjungan teratas:
1. ChatGPT
Jumlah kunjungan ChatGPT mencapai 14,6 miliar sekaligus menjadi aplikasi AI yang paling sering dipakai. Forbes melaporkan ChatGPT telah membantu bisnis dalam pengambilan keputusan, pembuatan konten multibahasa, penyederhanaan komunikasi melalui email, pembuatan salinan situs web, perbaikan kesalahan kode, penerjemahan informasi, dan ringkasan data yang cepat.
2. Character AI
Character AI digunakan pengguna selama 30 menit per sesi, terutama dari sektor industri. Keunggulan utama Character AI adalah kemampuannya yang dapat menjadi psikolog.
3. QuillBot
Para penulis paling sering memakai QuillBot dengan 1,1 juta kunjungan di periode yang sama dan interaksi rata-rata selama 20 menit.
4. Midjourney
Midjourney adalah aplikasi AI langganan para pekerja kreatif untuk menghasilkan gambar utama. Pengguna terbanyak berasal dari Amerika Serikat, diikuti oleh Brazil, India, dan Inggris.
5. Hugging Face
Hugging Face mengelola data perusahaan dan dapat diakses selama 11 menit oleh pengguna dari sektor industri.
6. Google Bard
Google Bard memiliki kunjungan sejumlah 241,6 juta dengan mayoritas pengguna berasal dari India dan Amerika Serikat.
7. NovelAI
Pengguna NovelAI menghabiskan waktu rata-rata 14 menit per sesi karena kinerjanya yang baik untuk menciptakan tulisan sesuai keinginan.
8. CapCut
Aplikasi AI ini sangat populer di kalangan kreator konten untuk menghasilkan video di media sosial, dengan Indonesia menjadi pengguna tertinggi dengan 47,4 juta kunjungan.
9. JanitorAI
JanitorAI telah dikunjungi oleh 192,4 juta pengguna dari berbagai negara, dengan 96 persen di antaranya menggunakan seluler. Amerika Serikat, Brazil, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
10. Civitai
Civitai, penghasil gambar teratas, mendapatkan jumlah kunjungan sebanyak 177,2 juta.
Baca Juga: Daftar Aplikasi AI Paling Sering Dipakai, ChatGPT Paling Populer
Baca Juga: Microsoft Siapkan Rp27 Triliun Kembangkan Cloud dan AI di Indonesia
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR