Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) yang hebat untuk mengembangkan teknologi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di dalam negeri. Dewan Pengarah BRIN Prof Marsudi Wahyu Kisworo optimistis Indonesia memiliki kemampuan SDM yang handal untuk mengembangkan AI secara mandiri. Bahkan, SDM hebat asal Indonesia banyak yang bekerja di luar negeri.
"Misalnya, kemarin salah satu penemu vaksin COVID-19 kan orang Indonesia, tapi kerja di luar negeri. Indonesia tidak memberikan lingkungan yang menarik bagi orang-orang seperti itu," katanya.
Ia melihat tantangan terbesar pengembangan AI di Indonesia adalah ketersediaan infrastruktur yang memadai. Ia menilai pengembangan teknologi tidak membutuhkan kawasan yang besar tetapi yang lebih penting adalah infrastruktur.
"Yang jadi masalah infrastruktur pendukungnya ini yang kurang menurut saya. Misalnya, pemerintah memberikan insentif, infrastruktur teknologi digital internet dan sebagainya. Kalau orangnya sih mampu," katanya.
"Seperti listrik, jaringan internet, pembiayaan, dan pengurusan HKI (hak kekayaan intelektual). Mereka nantinya menghasilkan karya yang harus didukung HKI-nya," katanya seperti dilansir Antara.
Tingkatkan Skill AI
Kementerian Komunikasi dan Informatika menyambut baik komitmen perusahaan teknologi multinasional asal Amerika Serikat Nvidia dalam membangun Indonesian Artificial Intelligence Nation atau Pusat Kecerdasan Artifisial (AI). Menkominfo Budi Arie Setiadi menyatakan Nvidia bekerja sama dengan PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk rencananya membangun Pusat AI di Solo Technopark, Kota Solo Jawa Tengah pada tahun 2024.
“Ada komitmen dari Nvidia dan Indosat untuk berinvestasi senilai USD200 juta atau Rp3 Triliun untuk membangun Indonesia AI Nation di Solo Technopark,” ungkapnya di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat.
Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria menambahkan kerja sama Nvidia dengan Pemerintah telah dicanangkan sejak beberapa tahun yang lalu untuk peningkatan kualitas talenta digital Indonesia di bidang AI.
“Kalau tidak salah di Tahun 2022 - 2023 Nvidia juga berkomitmen membantu pendidikan hampir 20 ribu mahasiswa Indonesia untuk meningkatkan skill-nya di bidang AI dari bagian pengembangan talent digital di Indonesia,” jelasnya.
Menteri Budi Arie menjelaskan konsep pembangunan Pusat AI bermuara pada infrastruktur telekomunikasi dan sumberdaya manusia atau talenta digital. “Sudah disampaikan Pak Vikram Sinha (CEO Indosat) ke Pak Walikota Solo (Gibran Rakabuming Raka) bahwa Indosat dan Nvidia komitmen untuk investasi dalam bentuk infrastruktur dan peningkatan sumberdaya manusia. (Kenapa di Solo) karena SDM-nya bagus, kondisinya siap, ada 5G juga disana,” jelasnya.
Menurut Wamenkominfo, pembangunan Pusat AI merupakan tindak lanjut dari komitmen jangka panjang Nvidia di Indonesia melalui kerja sama lima tahunan.
“Ini yang dipertajam lagi dengan Indonesian AI Nation itu, saya kira memang sangat strategis dan Nvidia sendiri satu perusahaan yang kita tahu performance-nya bagus dalam lanskap industri AI di tingkat global,” ujarnya.
Wamen Nezar Patria menilai pembangunan Pusat AI di Indonesia bekerja sama dengan Nvidia strategis.
“Jadi kerja sama ini sangat strategis dan kita berharap ada transfer teknologi juga sehingga kita gak cuma jadi users, tapi nanti bisa menjadi bagian dari pemain AI yang diperhitungkan baik di kawasan maupun di tingkat global,” tandasnya.
Baca Juga: Kini Chatbot AI Grok Bertugas Merangkum Berita di Platform X
Baca Juga: Terpasang di 100 Juta PC, NVIDIA Siap Garap Segmen Premium AI PC
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR