Ia juga menyinggung soal penggunaan AI secara etis dan kebijakan kepemilikan data (data ownership) yang menjadi prioritas utama bagi Tableau dan Salesforce mengingat dalam konteks AI, data dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam model bahasa besar dan berpotensi disalahgunakan.
Salah satu upaya Tableau dalam mendukung pelanggan di Indonesia mematuhi regulasi terkait kepemilikan data adalah berinvestasi dalam infrastruktur lokal. Aytay memaparkan rencana Tableau untuk menyediakan pusat data atau Point of Deployment (POD) di Indonesia, sebagai bagian dari strategi Salesforce Hyperforce. Menurutnya, inisiatif ini bertujuan untuk melayani pelanggan yang ingin menjalankan operasinya di cloud secara lokal.
Unggulkan Fleksibilitas dan Keterbukaan
Langkah ini tidak hanya bertujuan memastikan kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga untuk meningkatkan keunggulan kompetitif Tableau di pasar lokal. Dalam hal ini, CEO Tableau juga membahas pembeda utama produk Tableau, dengan menekankan fleksibilitas dan keterbukaan sebagai kekuatan utama.
“Secara khusus, Tableau sangat fokus untuk memastikan bahwa kami sangat fleksibel,” jelas profesional yang hampir 18 tahun lamanya berkarier di Salesforce dan dipercaya memimpin Tableau dalam satu tahun terakhir ini.
Tableau fokus untuk menjadi sangat adaptif terhadap beragam kebutuhan pelanggannya. Fleksibilitas ini mencakup penyediaan opsi untuk penerapan solusi secara on-premises, serta menyediakan solusi berbasis cloud. Selain itu, Tableau juga memungkinkan teknologinya diintegrasikan ke berbagai platform seperti situs web, portal, atau aplikasi-aplikasi, seperti Slack atau Microsoft Teams.
“Kami pun sangat terbuka,” ujarnya seraya menambahkan bahwa keterbukaan ini memungkinkan Tableau untuk memenuhi beragam preferensi dan kasus penggunaan pelanggan.
Ryan Aytay juga menyinggung pendekatan Tableau terhadap AI sebagai pembeda kunci lainnya. Secara khusus ia menyebutkan Tableau Pulse sebagai produk yang berfokus pada penyampaian wawasan langsung kepada pengguna dalam alur kerja mereka tanpa memerlukan input perintah data. “(Pulse) ini adalah AI yang dikirimkan kepada Anda. Jadi, ia datang kepada Anda. Ia memberitahu Anda bahwa Anda perlu memperhatikan metrik ini,” jelasnya.
Integrasi dari berbagai wawasan yang ditenagai AI ini sejalan dengan tujuan Tableau yang lebih luas, yaitu membuat analisis data menjadi lebih intuitif dan mudah diakses oleh pengguna. Tableau Pulse tersedia secara umum sejak bulan Februari 2024 dan lebih dari 4000 pelanggan Tableau sudah memanfaatkannya.
Kolaborasi dengan Salesforce untuk AI
Dari sisi pengembangan artificial intelligence, Tableau memiliki kelebihan tersendiri. Sebagai bagian dari ekosistem Salesforce, Tableau memiliki akses terhadap skala dan sumber daya Salesforce. Hal ini memungkinkan Tableau memanfaatkan platform AI milik Salesforce, Einstein, yang mulai dibangun sejak 9-10 tahun lalu dan kemampuannya mencakup predictive AI, machine learning, dan generative AI.
Kemampuan AI Tableau sendiri diberi nama Einstein Copilot for Tableau, sebagai produk kolaboratif bersama Salesforce. Meskipun memanfaatkan teknologi dasar yang disediakan oleh Salesforce, Tableau memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan dan mengintegrasikan kemampuan AI ini ke dalam produknya sendiri, seperti Tableau Pulse, untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan dan produknya.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR