Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi meminta PT Starlink Services Indonesia (Starlink), penyedia layanan internet satelit milik Elon Musk membangun kantor operasional atau Network Operation Center (NOC) di Indonesia. NOC sendiri adalah fasilitas yang untuk mengawasi seluruh operasi dan alur trafik data dari suatu jaringan internet.
"NOC sangat penting supaya layanan internet Starlink tidak digunakan untuk mengakses konten negatif yang melanggar hukum dan peraturan di Indonesia. NOC Starlink harus ada di Indonesia dan Starlink sudah berkomitmen terkait hal tersebut," kata Budi.
Tak hanya itu, kehadiran NOC Starlink di Indonesia juga membantu Kominfo untuk mengawasi trafik dan layanannya. Kominfo juga meminta Starlink membangun gateway di Indonesia sebagai penghubung Knternet ke perangkat konsumen, serta mematuhi semua peraturan yang berlaku di Indonesia selama mereka berbisnis di sini.
"Kehadiran NOC Starlink di Indonesia bertujuan agar kami bisa mengawasi apakah trafik Starlink digunakan untuk aktivitas negatif seperti judi online, pornografi, dan lainnya, serta memantau kualitas dan status layanan internet Starlink," tambah Budi.
Budi tidak menyebutkan kapan Starlink akan membangun NOC atau gateway internet di Indonesia, tetapi memastikan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan terus mengawasi operasional Starlink di Indonesia.
"Saya sudah memerintahkan jajaran Kemenkominfo untuk terus mengawasi dan mengendalikan seluruh penyelenggara jasa telekomunikasi, termasuk PT Starlink Services Indonesia," ujar Budi.
SpaceX mengungkapkan jumlah pengguna layanan internet berbasis satelit Starlink mencapai tiga juta di seluruh dunia sejak peluncurannya pada 2015. Pengguna Starlink tersebar di hampir 100 negara, mencakup tujuh benua dan samudera termasuk Indonesia.
"Jumlah pengguna Starlink di seluruh dunia melebihi tiga juta dan terus bertambah," demikian pernyataan dari Starlink.
CEO SpaceX Elon Musk menghadiri World Water Forum di Bali sekaligus meresmikan layanan jaringan Internet Starlink di pasar ritel Indonesia. Starlink sendiri bisa menyelesaikan permasalahan internet di Indonesia terutama di daerah terpencil. Apalagi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan bahwa layanan Starlink telah berhasil melalui tahapan Uji Laik Operasi (ULO).
Hal itu membuat Starlink telah direstui untuk melayani pelanggan ritel Indonesia dan sudah banyak dipesan oleh masyarakat Indonesia. Starlink sudah memasang banderol harga untuk layanan-layanan yang ditawarkan di situsnya. Ada dua opsi paket layanan yang diberikan Starlink, yakni personal dan bisnis. Masing-masing opsi terbagi menjadi tiga kategori paket, yakni residensial atau lokasi tetap, jelajah atau mobilitas darat, dan kapal atau mobilitas di laut.
Selain membayar biaya langganan, setiap layanan yang diberikan mengharuskan pengguna untuk membeli serta perangkat penerima sinyal satelit. Starlink sendiri saat ini telah beroperasi di puluhan negara. Selain Indonesia, negara tetangga Malaysia dan Filipina juga telah bisa mendapatkan layanan Starlink.
Baca Juga: Apple Pastikan iPhone Bakal Mendapatkan Chatbot AI Lewat iOS 18
Baca Juga: Tingkatkan Skill ChatGPT, OpenAI Bayar Rp4 T Supaya Dapat Akses Berita
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR